Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, berencana memanggil pemerintah terkait polemik transfer data pribadi warga negara Indonesia ke pihak Amerika Serikat.
Pemanggilan itu dilatari oleh pengakuan mengejutkan dari Gedung Putih, bahwa pemerintah AS mengklaim Indonesia telah memberikan kepastian untuk mengizinkan transfer data pribadi warganya ke Negeri Paman Sam sebagai bagian dari negosiasi dagang.
Dasco menyiratkan parlemen belum mengetahui detail perjanjian krusial yang menyangkut kedaulatan data jutaan rakyat Indonesia tersebut.
Ia memerintahkan Komisi I DPR RI, yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi, untuk bergerak cepat memanggil pemerintah.
"Kami sudah minta kepada Komisi I untuk secepatnya kalau perlu dalam masa reses ini untuk melakukan komunikasi kepada pemerintah," kata Dasco, Jumat (25/7/2025).
Menurut Dasco, urgensi klarifikasi ini adalah untuk mencegah lahirnya spekulasi liar dan kegaduhan di tengah masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya perlindungan data pribadi.
Pimpinan DPR ingin pemerintah membuka kartu mengenai apa yang sebenarnya dinegosiasikan dengan AS.
"Baik berdialog mendatangi atau kemudian mengundang, agar hal-hal yang disampaikan mengenai data-data itu juga bisa lebih jelas," kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Klaim Gedung Putih: Data Pribadi Ditukar Tarif Impor
Baca Juga: Dasco: Presiden Prabowo Bisa Jadi Juru Damai Thailand dan Kamboja
Polemik ini bermula dari rilis resmi yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Rabu (23/7/2025).
Dalam pernyataan tersebut, AS secara gamblang menyebut adanya jaminan dari Indonesia terkait aliran data lintas batas.
"Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk memindahkan data pribadi dari wilayahnya ke Amerika Serikat, melalui pengakuan Amerika Serikat sebagai negara atau yurisdiksi yang menyediakan perlindungan data yang memadai berdasarkan hukum Indonesia," tulis Gedung Putih, dikutip Rabu (23/7/2025).
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Indonesia akan secara resmi mengakui sistem perlindungan data AS setara dengan standarnya sendiri, sebuah langkah besar dengan implikasi luas.
Lebih lanjut, terungkap bahwa kesepakatan mengenai data pribadi ini bukan tanpa imbalan.
Ini merupakan syarat utama yang diajukan AS untuk memuluskan kesepakatan perdagangan yang lebih luas, termasuk upaya menghapus hambatan perdagangan digital.
Berita Terkait
-
Dasco: Presiden Prabowo Bisa Jadi Juru Damai Thailand dan Kamboja
-
KPK Merasa Dicueki DPR Soal Revisi KUHAP, Dasco: Pintu Audiensi Terbuka Lebar
-
Heboh Isu Transfer Data Pribadi Warga ke AS, DPR Janji Tanya Kebenarannya ke Pemerintah
-
Wakil Rakyat Ngaku Belum Dengar Amplop Kondangan Kena Pajak
-
Gejolak di Asia Tenggara, Pimpinan DPR 'Colek' Prabowo untuk Damaikan Thailand-Kamboja
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter