Suara.com - Sebuah kehidupan yang tampak sempurna, istri yang juga seorang dokter, anak yang hampir wisuda dari universitas di Jerman, dan sebuah yayasan pendidikan yang dikelola. Hal itu ternyata bisa ditinggalkan begitu saja.
Inilah kisah nyata Dokter Hafid, pria lulusan UI yang memilih menukar semua kemewahannya dengan kehidupan sebatang kara di kolong jembatan Demak.
Sebelum tinggal di gubuk bambu dan hidup dari belas kasihan warga, Dokter Hafid adalah potret kesuksesan.
Ia dan istrinya adalah pasangan dokter, teman seangkatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tak berhenti di situ, Hafid bahkan melanjutkan pendidikan spesialis THT di Singapura.
"Saya S1 di UI, di (kedokteran) umum. Kemudian saya kuliah lagi, saya nikah. Istri saya juga dokter orang Cianjur. Saya kuliah lagi ambil THT di Singapura," ungkap Hafid dalam wawancara viral di kanal YouTube Sinau Hurip.
Kebahagiaan keluarga mereka disempurnakan oleh kehadiran seorang anak yang mengikuti jejak kecerdasan orang tuanya, menempuh pendidikan tinggi hingga ke Jerman.
Di kampung halamannya, Hafid juga bukan orang sembarangan. Ia memiliki aset dan bahkan sebuah yayasan pendidikan.
Namun, potret keluarga ideal itu hancur berkeping-keping dalam sekejap. Sebuah tragedi ganda merenggut semua yang ia cintai dan menjadi titik balik yang mengubah total jalan hidupnya.
"Istri meninggal. Habis itu anak kuliah mau wisuda, anak kuliah di Jerman waktu itu. Pulang ke Indonesia, belum sampai ke rumah, kecelakaan, meninggal. Dari situ saya frustasi gimana caranya," tutur Hafid dengan pilu.
Baca Juga: Bukan Miskin Atau Gangguan Jiwa, Ini Alasan Dokter Lulusan UI Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Demak
Kehilangan istri dan anak tercinta secara bersamaan membuatnya hampa. Dalam keputusasaannya, ia mengambil langkah drastis, meninggalkan semua harta duniawinya. Yayasan pendidikan yang ia bangun diserahkan kepada kerabatnya, dan ia pun pergi tanpa arah.
"Dari situ kebetulan di rumah ada yayasan pendidikan, saya pasrahkan ke saudara-saudara angkat. Saya keluar (rumah)," ujarnya.
Setelah berkelana, ia mengaku mendapat sebuah 'bisikan' gaib yang menuntunnya untuk menetap di Kadilangu, Demak.
Di sanalah, di sebuah kolong jembatan, ia menemukan ketenangan dan memilih untuk tinggal selama sembilan tahun terakhir, meninggalkan jauh di belakang kenangan akan kehidupannya yang dulu sempurna.
Berita Terkait
-
Bukan Miskin Atau Gangguan Jiwa, Ini Alasan Dokter Lulusan UI Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Demak
-
9 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan, Kisah Pilu Dokter Bertahan Hidup Berkat Kebaikan Masyarakat
-
5 Fakta Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak, Kehilangan Anak-Istri!
-
Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
-
5 Fakta Viral Kades Selingkuh Digerebek Istri di Kamar Kos Demak: Kok Tega Sama Aku!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra