Suara.com - Sebuah sindikat penipuan internasional yang dijalankan oleh warga negara (WN) China dari sebuah rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akhirnya terbongkar. Bukan karena kecanggihan teknologi, melainkan karena masalah yang sangat sepele yakni menunggak iuran keamanan dan kebersihan lingkungan.
Kecurigaan warga dan pengurus RT setempat menjadi awal dari terungkapnya komplotan yang menyamar sebagai polisi dari Distrik Wuhan, China ini. Ketua RT 10/RW 04, Sapto, mengaku sudah lama menaruh curiga pada rumah tersebut.
"Ya memang kita tuh agak curiga dengan rumah ini karena sudah lama tidak membayar iuran. Jadi kami selalu mendatangi rumah ini dalam keadaan kosong," kata Sapto kepada wartawan, dilansir Antara, Rabu (30/7/2025).
Menurut Sapto, para WNA ini sudah tinggal di rumah tersebut selama empat bulan tanpa pernah melapor. Setiap kali didatangi, kondisi rumah selalu tertutup rapat seolah tak berpenghuni, dan usaha untuk menghubungi pemilik atau penyewa selalu gagal.
"WNA ini tinggal tak lapor RT dan dari luar kita melihat itu tidak ada kegiatan apa-apa karena ditutup semua kan," katanya.
Karena tak kunjung ada itikad baik dan kecurigaan yang semakin memuncak, warga akhirnya melaporkan hal ini ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (24/7) lalu. Benar saja, saat polisi menggerebek lokasi, ditemukan 11 WN China yang sedang menjalankan aksi penipuan online melalui panggilan video, lengkap dengan modus menyamar sebagai aparat.
Pihak kepolisian kini menggandeng Imigrasi Jakarta Selatan untuk mendalami kasus ini, termasuk melacak identitas para pelaku dan mencari tahu apakah ada WNI yang menjadi korban atau terlibat dalam jaringan mereka. Motif pemilihan Indonesia sebagai basis operasi juga masih dalam penyelidikan.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, mulai dari Undang-Undang ITE tentang penipuan online, Pasal 378 KUHP, hingga serangkaian pelanggaran berat dalam Undang-Undang Keimigrasian, termasuk penyalahgunaan izin tinggal, tidak bisa menunjukkan dokumen, hingga masuk wilayah Indonesia tanpa visa.
Baca Juga: 6 Drama China Tayang Akhir Juli 2025, Ada Drama Yang Yang dan Dilireba
Berita Terkait
-
Polisi Gadungan Cabang Wuchang Digerebek di Jakarta! 11 WNA China Diciduk!
-
6 Drama China Tayang Akhir Juli 2025, Ada Drama Yang Yang dan Dilireba
-
Samsung Pede Kuasai Pasar Ponsel Lipat Indonesia di Tengah Gempuran HP China
-
Sinopsis Biao Mei Wan Fu, Drama China Terbaru Song Zu Er dan Chen Xin Hai
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?