Suara.com - Di antara bendera merah putih yang mulai dikibarkan menjelang Proklamasi, sebuah bendera hitam berkibar menantang. Jolly Roger milik kelompok Topi Jerami kini bukan lagi sekadar pajangan penggemar anime.
Pengibarannya yang masif dan serentak di berbagai penjuru negeri terasa seperti sebuah kode, sebuah sinyal yang dikirim dalam sunyi. Ini bukan lagi soal perayaan, ini soal pesan.
Di balik fenomena viral ini, tersimpan sebuah pertanyaan yang menggelisahkan dan beredar kencang di forum-forum digital: Apakah "ancaman Tenryuubito" itu nyata?
Dan jika ya, pesan rahasia apa yang coba disampaikan oleh para Nakama melalui bendera bajak laut ini?
Untuk memahami "pesan rahasia" ini, kita harus terlebih dahulu mengerti siapa musuh yang paling dibenci dalam dunia One Piece yakni Tenryuubito atau Kaum Naga Langit.
Mereka bukanlah penjahat biasa. Mereka adalah simbol arogansi absolut, sebuah elite yang berada di puncak rantai makanan sosial dan politik.
Dalam narasi One Piece, Tenryuubito adalah mereka yang elite keturunan, mereka adalah para penerus 20 raja pendiri Pemerintah Dunia (World Government), yang memberi mereka status dewa di muka bumi.
Selain itu mereka adalah absolut atau kebal hukum yakni mereka dapat membunuh, merampas, dan memperbudak siapa pun tanpa konsekuensi.
Lalu makna angkatan laut, yang seharusnya menjadi penegak keadilan, justru dipaksa menjadi anjing penjaga mereka.
Baca Juga: Kode Keras di Balik Bendera One Piece yang Viral: Simbol Protes Jelang Agustusan?
Mereka pun hidup di menara gading yakni mereka tinggal di tanah suci Mariejoa, terisolasi dari penderitaan rakyat biasa.
Mereka bahkan memakai gelembung di kepala agar tidak menghirup udara yang sama dengan manusia rendahan.
"Pesan rahasia" yang dikirim melalui pengibaran bendera ini adalah sebuah analogi. Para pengibar bendera seolah berkata: "Buka matamu. Lihatlah sekelilingmu. Apakah ciri-ciri Tenryuubito ini terdengar familier?"
"Ancaman Itu Nyata?": Gema Keresahan dari Dunia Maya
Pertanyaan "Apakah ancaman itu nyata?" kini menjadi bahan diskusi serius. Di dunia maya, jawabannya terasa bergema nyaring: Ya, bagi kami ini nyata.
Netizen tidak lagi malu-malu menarik garis paralel antara dunia fiksi dan realitas yang mereka rasakan.
Istilah "Tenryuubito" kini menjadi kata ganti untuk menggambarkan oknum-oknum yang dirasa hidup dalam gelembung kekuasaan, jauh dari sentuhan empati dan keadilan.
"Gak usah jauh-jauh ke Mariejoa, di Konoha juga banyak Tenryuubito. Bedanya gak pake gelembung di kepala," tulis sebuah akun populer di X, menggunakan istilah "Konoha" sebagai sindiran.
Komentar lain lebih menusuk, "Setiap kali ada kasus hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah, satu Tenryuubito baru saja menunjukkan kekuasaannya."
Ancaman yang dirasakan ini bukanlah ancaman fisik, melainkan ancaman terhadap rasa keadilan.
Ancaman dari sebuah sistem yang dirasa semakin timpang, di mana suara rakyat kecil semakin tidak terdengar dan segelintir elite seolah bisa melakukan apa saja.
Fenomena bendera ini adalah visualisasi dari akumulasi kekecewaan tersebut.
Jolly Roger: Lebih dari Bendera, Ini Deklarasi Perlawanan
Jika Tenryuubito adalah simbol ancaman, maka Jolly Roger Topi Jerami adalah simbol perlawanan. Inilah bagian kedua dari "pesan rahasia" tersebut.
Bendera Luffy bukanlah bendera anarki yang haus darah.
Ia adalah deklarasi kemerdekaan. Ia adalah simbol penolakan untuk hidup di bawah telapak kaki sistem yang tiran.
Mengibarkannya berarti menyatakan diri sebagai bagian dari mereka yang percaya pada kebebasan, persahabatan, dan perjuangan untuk menghancurkan struktur yang tidak adil seperti yang selalu dilakukan Luffy setiap kali ia melihat teman atau orang lemah ditindas.
Ini adalah perlawanan simbolis.
Saat saluran formal untuk menyuarakan kritik terasa tersumbat, maka tiang bendera di depan rumah pun bisa menjadi mimbar orasi yang paling kuat.
Pada akhirnya, viralnya bendera One Piece adalah sebuah referendum diam-diam.
Fenomena ini memaksa kita untuk melihat cermin dan menjawab pertanyaan di judul. Ancaman "Tenryuubito" itu nyata atau tidak, jawabannya tergantung pada perspektif dan pengalaman masing-masing.
Namun satu hal yang pasti: bagi semakin banyak orang, ancaman itu terasa begitu nyata hingga mereka butuh meminjam simbol dari dunia fiksi untuk menyatakannya.
Menurutmu, jika kamu bisa mengirim "pesan rahasia" kepada para penguasa, simbol pop culture apa lagi yang akan kamu gunakan dan apa pesannya?
Bagikan analisismu di kolom komentar!
Berita Terkait
- 
            
              Kode Keras di Balik Bendera One Piece yang Viral: Simbol Protes Jelang Agustusan?
- 
            
              5 Fakta Viral Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI ke-80, Benarkah Simbol Perlawanan?
- 
            
              Viral Bendera 'One Piece' Jelang HUT RI, Legislator Golkar Khawatir Makar: Harus Ditindak Tegas!
- 
            
              Legislator DPR Kecam Pengibaran Bendera One Piece: Bisa Jadi Makar
- 
            
              Melawan Tenryubito, Filosofi Bendera One Piece yang Ramai Berkibar Jelang HUT RI ke-80
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi