Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersulut emosinya ketika melewati kawasan SMA 1 Cipeundeuy.
Dalam sebuah unggahan video di kanal youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 30 Juli 2025, terlihat momen Dedi saat membubarkan sekelompok siswa.
Usai pulang sekolah, para siswa tersebut berhenti di warung pinggir jalan sembari merokok.
Melihat situasi tersebut, Dedi sontak turun dari mobil dan berusaha menertibkan.
Tak hanya kesal soal merokok saja, Dedi Mulyadi juga dibuat emosi dengan para siswa yang mengendarai motor tanpa menggunakan helm.
Selain itu, beberapa motor siswa juga menggunakan knalpot brong yang tidak sesuai dengan standar berkendara.
Melihat keadaan tersebut, Dedi sontak berkunjung ke SMA 1 Cipeundeuy dan melihat situasi sekolah.
“Kok sekolahnya begini? Kayaknya nggak disiplin ini sekolah,” ujar Dedi, dikutip dari youtubenya, Kamis (31/7/25).
“Anak-anak tidak satupun yang pakai helm,” sambungnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Klaim Jabar Provinsi Terfavorit Investor Hingga Tarik Modal Rp 72 Triliun
Dedi kemudian menyarankan agar pihak sekolah segera membuat kesepakatan dengan orangtua siswa terkait kedisiplinan untuk mentaati berbagai peraturan.
“Harusnya dibuat kesepakatan gini deh, guru/kepala sekolah bikin kesepakatan dengan siswa dan orang tua siswa untuk mentaati berbagai peraturan,” ujar Dedi.
“Bagi mereka yang tidak mentaati berbagai peraturan dipersilahkan mengundurkan diri. Itu cara merubah manusia,” sambungnya.
Mendengar saran dari Dedi, salah satu Staf di SMA 1 Cipeundeuy itu menjelaskan bahwa sebelumnya pihak sekolah telah membuat kesepakatan dengan siswa terkait penggunaan helm.
Menurut keterangannya, para siswa diberikan waktu selama 2 bulan untuk membeli helm.
Namun Dedi langsung menampiknya, dan mengatakan bahwa setiap orang yang memiliki motor pasti sudah memiliki helm.
“Izin Pak kemarin kan ada imbauan juga dari Polres untuk memakai helm. Nah kita itu kemarin sepakat juga, jadi anak-anak dikasih waktu 2 bulan ini untuk menabung dulu untuk membeli helm,” ujar salah satu staf.
“Setiap beli motor pasti punya helm. Mereka pasti punya helm di rumah, nggak mungkin nggak punya helm,” sahut Dedi.
“Betul, betul, siap,” jawab staf tersebut.
“Gini aja, kumpulin semua oran tua siswanya, nanti saya hadir bikin kesepakatan Pakta Integritas, mau nggak disiplin. Karena tujuan sekolah membentuk karakter manusia, bukan hanya sekedar belajar mengajar,” tambah Dedi Mulyadi.
Usai memberi arahan pada guru dan staf di SMA 1 Cipeundeuy, Dedi sontak mencari keberadaan Kepala Sekolah.
Namun sayangnya, Kepala Sekolah SMA 1 Cipeundeuy itu sedang tidak ada di lokasi, lantaran ada kepentingan.
“Jabatan Kepala sekolahnya ada?,” tanya Dedi.
“ada pak,” jawab salah satu staf.
“Siapa kepala sekolahnya?,” tanya Dedi kembali.
“Pak Dedi Suwanda,” jawab staf tersebut.
“Berarti mimpinnya nggak beres,” sahut Dedi dengan nada kesal.
Melihat situasi tempat Pendidikan yang tak sesuai dengan impiannya, membuat Dedi merasa kesal.
Pihaknya langsung mengkoordinasikan dengan Kadisdik setempat untuk menindaklanjuti problem pada SMA 1 Cipeundeuy.
“Pak Kadisdik tolong dikoordinasikan dengan kepala sekolah SMA 1 Cipeundeuy, satu itu anak-anak pakai motor tidak pakai helm, yang kedua mereka pulang sekolah nongkrong di warung merokok bergerombol,” urai Dedi.
“Kepala sekolahnya koordinasikan dengan jajaran TNI Polri, untuk dibenahi manajemen ini ya,” tambahnya.
Usai mengeluarkan seluruh uneg-unegnya, Dedi sontak memberi sumbangan untuk sekolah tersebut tanpa pikir panjang.
Pihaknya rela menggelontorkan dana pribadi senilai Rp 30 juta untuk memperbaiki fasilitas yang ada di SMA 1 Cipeundeuy.
Uang tersebut digunakan untuk mengganti fasilitas kursi tamu yang ada di sekolah dan merombak pos pengamanan.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum