Suara.com - Kasus hilangnya pegawai koperasi bernama Pandra Apriliandi (21), warga Gedung Ketapang, Lampung Utara, terungkap. Pemuda ini ternyata menjadi korban pembunuhan.
Polisi sudah menangkap pelaku yang menghabisi nyawa Pandra. Dia adalah Salam Prayitino (46), warga Desa Purworejo, Kelurahan Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Pelaku yang merupakan penjual somai ini tega membunuh Pandra karena sakit hati terhadap ucapan kasar korban kepada dirinya saat menagih utang.
Berikut Fakta lengkap kasus pembunuhan pegawai koperasi di Natar, Lampung Selatan.
1. Hilang Saat Tugas
Pandra Apriliandi dilaporkan hilang kontak sejak Minggu, 27 Juli 2025. Ia terakhir kali terlihat saat menjalankan tugasnya menagih angsuran kredit ke rumah nasabah di wilayah Kecamatan Natar.
Pihak keluarga lalu melaporkan hilangnya Pandra ke Polsek Natar, Lampung Selatan.
2. Massa Geruduk Polsek Natar
Pada Selasa (29/7/2025) malam, ratusan warga yang merupakan keluarga dan kerabat Pandra menggeruduk Polsek Natar sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca Juga: 6 Fakta Ngeri Pembunuhan Pegawai Koperasi di Lampung: Polsek Digeruduk Massa, Algojonya Ditangkap
Mereka menuntut kejelasan dan keseriusan polisi dalam mencari Pandra yang telah hilang selama dua hari tanpa jejak. Aksi massa ini viral, menunjukkan betapa kasus ini telah menyita perhatian publik.
3. Penemuan Mayat di Sungai
Pada Kamis (31/7/2025) siang, warga Desa Haduyang digegerkan oleh penemuan sesosok mayat yang terapung di aliran sungai.
Ciri-cirinya sangat mencolok: mengenakan jaket berwarna merah menyala dan celana jeans biru, dengan posisi tangan terlipat di perut.
Setelah proses identifikasi dan autopsi di RS Bhayangkara, dipastikan bahwa mayat berjaket merah itu adalah Pandra Apriliandi, pegawai koperasi yang selama ini dicari.
4. Rumah Pelaku Dibakar
Selang satu jam dari penemuan mayat Pandra, terjadi ketegangan. Keluarga korban dan kerabatnya mendatangi rumah pelaku Salam di Desa Purworejo, RT 30 RW 11, Kelurahan Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Mereka marah lalu membakar rumah pelaku. Saat kejadian berlangsung, rumah pelaku sudah dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban.
5. Pelaku Menyerahkan Diri
Direskrimum Polda Lampung Kombes Indra Hermawan mengatakan pelaku akhirnya menyerahkan diri pada Kamis (31/7/2025) ke Polsek Natar.
Kini pelaku sudah ditahan di Polda Lampung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menghilangkan nyawa orang.
6. Motif Pembunuhan
Menurut Kombes Indra Hermawan, motif pelaku membunuh Pandra karena tersinggung atas ucapan Pandra kasar saat menagih utang.
Salam meminjam uang sebesar Rp500 ribu di tempat Pandra bekerja untuk modal berdagang somai. Lalu pada Senin (28/7/2025) malam Pandra datang menagih cicilan Rp125 ribu yang harus dibayar Salam setiap pekannya.
Salam yang tidak punya uang lalu berupaya meminjam ke tetangga namun hasilnya nihil. Dia sempat kembali ke rumah menemui Pandra.
Di situ sempat terjadi cekcok antara keduanya karena Salam tidak memiliki uang untuk membayar cicilan. Di momen itulah, Salam mengaku sakit hati mendengar ucapan Pandra.
7. Modus Pembunuhan
Rasa sakit hati ini membuat Salam gelap mata. Dia merencanakan hal jahat. Salam membohongi Pandra dengan berpura-pura ingin mencari pinjaman lagi ke tetangganya yang lain.
Di rumah tetangganya, Salam justru meminjam golok dan tali pancing. Dia kembali ke rumahnya dan mengatakan kepada korban tidak dapat pinjaman. Salam mengajak korban pergi berdua untuk ke rumah saudara guna mencari pinjaman uang.
Korban dan pelaku keluar berdua menggunakan motor korban. Di tengah jalan sepi, Salam yang dibonceng menjerat leher Pandra menggunakan tali pancing.
"Setelah korban dan pelaku terjatuh dari motor, tersangka langsung menggorok pegawai koperasi tersebut dengan golok yang sudah disiapkan. Kemudian membuangnya ke sungai," kata Indra.
8. Motor Korban Dijual
Setelah itu korban menjual motor korban lalu memberikannya ke anak dan istri dan menyuruh mereka pergi ke Jakarta.
Sementara itu Salam pergi ke Kabupaten Tanggamus untuk berziarah dan menjual handphone milik korban.
Berita Terkait
-
6 Fakta Ngeri Pembunuhan Pegawai Koperasi di Lampung: Polsek Digeruduk Massa, Algojonya Ditangkap
-
Viral Warga Geruduk Mapolsek Natar, Desak Polisi Temukan Pegawai Koperasi yang Hilang
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Terkuak: Bukan Pembunuhan, Tapi...
-
Misteri Kematian Diplomat, Antara Bunuh Diri Terlakban dan Petunjuk Aneh Kondom-Pelumas
-
Masuk Akal, Diplomat Arya Daru Ada Kemungkinan Dilumpuhkan Dulu Sebelum Dilakban
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal