Suara.com - Suasana Kongres ke-6 PDI Perjuangan yang khidmat mendadak tegang. Bukan karena sorak-sorai kemenangan, melainkan karena sebuah teguran tajam yang meluncur langsung dari sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Sasarannya jelas dan tak bisa mengelak: para kader dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah, sebuah wilayah yang puluhan tahun dikenal sebagai 'kandang banteng'.
Di hadapan ribuan kader dari seluruh Indonesia, Megawati melontarkan pesan yang lebih terasa seperti ultimatum daripada sekadar arahan. Sebuah sinyal kuat bahwa ada sesuatu yang tidak beres di lumbung suara utama PDIP.
Drama terjadi saat Megawati secara spesifik meminta seluruh jajaran kader dari PDIP Jawa Tengah untuk berdiri di tengah megahnya Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu 2 Agustus 2025. Setelah mereka berdiri, alih-alih pujian, yang mereka terima adalah sebuah peringatan keras yang menusuk.
"Awas lho, jangan memalukan saya lagi lho. Ah, nggak usah teriak-teriak. Yang penting kerjaan. Itu adalah arahan saya," kata Megawati dengan nada tegas, dilansir dari Antara.
Pernyataan singkat namun penuh makna ini sontak membuat seisi ruangan hening. Ini bukan sekadar kemarahan sesaat, melainkan sebuah refleksi kekecewaan mendalam dari seorang pemimpin yang merasa basis terkuat partainya telah goyah.
Untuk memperjelas dasar kekecewaannya, Megawati membawa para kader untuk bernostalgia ke masa lalu, ke era di mana Jawa Tengah adalah simbol dominasi banteng yang tak terkalahkan.
Ia menceritakan kembali kiprah awalnya di dunia politik bersama PDI pada tahun 1986.
"Tiga kali berturut, menang terus. Jawa Tengah," kenang Megawati, merujuk pada kemenangannya saat masuk ke parlemen.
Baca Juga: Sebut Perang Bikin Harga Minyak Meroket, Megawati ke Kader PDIP: Jangan Kalian Pikir Pendek
Kalimat nostalgia ini berfungsi ganda sebagai pengingat akan sejarah emas partai, sekaligus sindiran tajam terhadap kinerja saat ini yang dianggap tidak mampu mempertahankan marwah tersebut.
Setelah memberikan tamparan, Megawati kemudian memberikan resep untuk penyembuhan. Ia menegaskan bahwa loyalitas dan efektivitas seorang kader tidak diukur dari kemampuan berbicara atau beretorika di atas panggung, melainkan dari kerja nyata di lapangan.
“Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput,” tegas Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.
Menurutnya, konsolidasi partai ke depan harus kembali ke khitahnya kerja kerakyatan dan pembumian ideologi. Ini adalah sebuah kritik terhadap model politik modern yang sering terjebak dalam pencitraan semu.
“Menyatu dengan rakyat dan menegakkan garis-garis ideologi banteng,” pungkasnya, memberikan arah yang jelas bagi seluruh kader yang hadir.
Tag
Berita Terkait
-
Sebut Perang Bikin Harga Minyak Meroket, Megawati ke Kader PDIP: Jangan Kalian Pikir Pendek
-
Megawati: Demokrasi Indonesia Bukanlah Demokrasi Blok-blokan Kekuasaan, tapi...
-
Curhat Pernah Bolak-balik Diperiksa Polisi, Megawati: Itulah Konsekuensi Sebagai Orang Politik
-
Megawati Tegur Keras Bambang Pacul cs: Awas Jangan Mempemalukan Saya
-
Ultimatum Megawati di Kongres Bali: Jangan Jadikan PDIP Arena Cari Kekuasaan dan Kekayaan Pribadi!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online
-
Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!