Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan pemutihan ijazah bagi warga yang tak mampu menebusnya akibat kendala ekonomi. Langkah ini menjadi bagian dari janji 100 hari kerja Pramono-Rano yang telah terealisasi di sejumlah wilayah.
Program ini menyasar para lulusan dari satuan pendidikan swasta di ibu kota, dari jenjang dasar hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ijazahnya tertahan di sekolah. Hal itu disebabkan tunggakan biaya administrasi dan SPP yang belum dilunasi. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 1.315 siswa telah menerima bantuan pemutihan ijazah dengan total anggaran mencapai Rp4,3 miliar.
Proses pemutihan dilakukan setelah melalui verifikasi kelayakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui Suku Dinas (Sudin) Pendidikan di lima wilayah kota administrasi, bekerja sama dengan BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta.
“Saya berharap tahun ini sekitar 6.652 ijazah bisa diputihkan. Saya tahu, mereka yang belum mengambil ijazah bukan karena tidak mau, tetapi karena kendala biaya," ujar Pramono dalam keterangannya, Jumat (5/8/2025).
Program ini tidak hanya menuntaskan permasalahan administratif pendidikan, tetapi juga membuka jalan bagi para lulusan untuk mengakses pekerjaan formal, pendidikan lanjutan, hingga pelatihan vokasi.
"Saya meyakini, salah satu cara memutus rantai ketidakberuntungan dalam keluarga adalah melalui pendidikan. Maka, tugas saya sebagai Gubernur Jakarta adalah membantu dan melayani pelajar agar dapat meraih cita-cita setinggi mungkin," tuturnya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono menyampaikan dukungannya terhadap program pemutihan ijazah. Menurut Alia, ijazah merupakan bukti kelulusan untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi atau mencari pekerjaan formal.
“Kalau tidak bisa cari pekerjaan, mereka tidak bisa menghasilkan uang untuk menebus ijazah. Tapi kalau tidak pegang ijazah, juga tidak bisa cari pekerjaan. Jadi siklusnya terus seperti itu,” ujar Alia, Kamis (1/5).
Lulusan SMK Mitra Pembangunan Pasar Minggu, Yunita Sari merasa sangat terbantu atas program pemutihan ijazah ini. Kini ia terbebas dari tunggakan pembayaran yang selama ini membebaninya.
Baca Juga: Angkat Eks Jubir Anies hingga Prasetyo Edi Jadi Pentolan BUMD, Pramono Ungkap Alasannya
"Ini karena orangtua belum punya uang buat bayar SPP. Tunggakannya Rp 2,5 juta," ucapnya.
Yunita mengaku sudah setahun ini kesulitan mencari kerja lantaran belum mengambi ijazah.
"Jadi sudah setahun ini belum bisa melunasi tunggakan itu. Saya rencana nyari kerja setelah ijazah diambil. Selama ini masih bantu-bantu mama aja sih di toko kelontong," tuturnya.
Sementara itu, Kelvin, lulusan SMK Bakti Idhata mengaku setelah lulus ia berusaha mencari lowongan kerja yang tidak memerlukan ijazah. Kini, ia berencana melamar pekerjaan sesuai dengan bidang yang ditekuninya setelah menerima ijazah.
"Kalau saya sekarang kerja di restoran. Saya dibantu teman masuk ke sana nggak pakai ijazah," ungkapnya. Saya ada rencana ngelamar kerjaan lain setelah dapat ijazah. Maunya ke bidang IT (informasi dan teknologi) karena saya lulusan jurusan IT.” ***
Berita Terkait
-
Angkat Eks Jubir Anies hingga Prasetyo Edi Jadi Pentolan BUMD, Pramono Ungkap Alasannya
-
Skandal Beras Oplosan: Dirut Food Station Mundur Duluan Sebelum Jadi Tersangka
-
JIS Jadi Rebutan Persija dan Konser K-Pop, Pramono Anung Blak-blakan Ada Swasta Siap Ambil Alih
-
Terkuak! Ini Alasan Pramono Angkat Loyalis Anies jadi Komisaris Jakpro
-
Polisi 'Sweeping' Bendera One Piece di Jakarta, Gubernur Pramono Angkat Tangan: Biar Pusat Saja
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?