Suara.com - Ribuan prajurit muda TNI Angkatan Darat (AD) dikabarkan menjerit setelah gaji pokok mereka dipotong hingga 80 persen. Pemotongan sadis ini dilakukan untuk program Kredit Pemilikan Rumah atau KPR swakelola yang bersifat wajib, sebuah gagasan dari era Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Buntut dari laporan tersebut, Komisi I DPR RI kini turun tangan dan berjanji akan mengusut tuntas masalah yang mengancam kesejahteraan para abdi negara ini.
Kondisi finansial para prajurit muda ini dilaporkan sangat kritis. Banyak dari mereka yang hanya menerima sisa gaji bulanan antara Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. Angka yang sangat jauh dari cukup untuk hidup layak.
Akibatnya, mereka terpaksa hidup sangat terbatas di barak, tak lagi mampu mengirim uang untuk keluarga di kampung halaman, bahkan sampai harus berutang di kantin demi bisa makan sehari-hari.
"Dulu bisa kirim ke orang tua Rp2 juta per bulan, sekarang tidak bisa kirim sama sekali,” keluh Lukman (bukan nama sebenarnya), salah satu prajurit korban potongan KPR, kepada tim IndonesiaLeaks.
DPR Turun Tangan, Janji Usut Tuntas
Kabar ini akhirnya sampai ke telinga parlemen. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, memastikan pihaknya akan mendalami serius isu ini, meskipun belum menerima laporan secara resmi.
"Terkait informasi mengenai kemacetan program kredit rumah pada masa kepemimpinan Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman, hingga saat ini Komisi I belum menerima laporan resmi," kata Dave saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (5/8/2025).
"Kami akan menindaklanjuti isu tersebut melalui mekanisme pengawasan dan koordinasi dengan BP TWP serta Mabes TNI AD," tegasnya.
Baca Juga: Istana Tepis Pengakuan Dudung, Telinga Presiden Belum Dengar Polemik Rumah Prajurit TNI
DPR Ingatkan Tanggung Jawab Moral
Dave Laksono juga memberikan peringatan keras soal prinsip akuntabilitas dalam setiap program yang menggunakan dana prajurit. Menurutnya, tidak bisa dibenarkan ada pemotongan tanpa realisasi hak yang jelas.
"Setiap potongan harus disertai dengan penjelasan yang terbuka, mekanisme pengawasan yang jelas, serta manfaat yang nyata dan sepadan bagi prajurit," ujarnya.
Ia memastikan Komisi I DPR akan mengawal ketat kebijakan ini karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Kesejahteraan mereka bukan sekadar angka dalam kebijakan, melainkan tanggung jawab moral dan konstitusional yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap