Suara.com - Pengalaman Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam menangani persoalan sosial masyarakat kembali mencuat usai pernyataannya soal program Keluarga Berencana (KB) menjadi sorotan.
Ia menegaskan bahwa pernyataan mengenai "penerima bansos harus vasektomi" tidak pernah keluar dari dirinya, melainkan merupakan interpretasi keliru dari media.
Dalam penjelasannya, Dedi menyebut bahwa seluruh pidato dan kegiatan dirinya terekam lengkap, terutama sejak ia aktif sebagai gubernur sekaligus konten kreator.
“Jadi sebenarnya gini, itu kalimat penerima bansos harus vasektomi itu enggak ada. Yang buat media, bukan saya,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 6 Agustus 2025.
“Kan ada pidato lengkapnya. Itu lah enaknya jadi gubernur ngonten. Karena seluruh ucapan saya terekam baik dan lengkap,” kata Dedi menyambung.
Ia juga menekankan bahwa pemikiran soal pentingnya KB bukanlah hal baru, melainkan sudah ia suarakan sejak menjadi anggota DPR hingga menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
“Pengalaman saya ini bukan sekarang ketika jadi gubernur, tapi ketika masih anggota DPR, ketika masih menjadi bupati,” ujarnya.
Mantan bupati Purwakarta itu lalu membagikan pengalamannya menemui keluarga dengan jumlah anak yang sangat banyak, bahkan hingga 24 orang dalam satu rumah tangga.
“Saya nemuin warga, anaknya 24, serius di Purwakarta tuh ada. Serius, satu ibu, satu bapak, ada di Plered,” katanya.
Baca Juga: Aktif Pantau Medsos, Dedi Mulyadi Menikmati Dihujat Publik: Asyik juga Dijelekin
Dedi menyebut bahwa kisah keluarga tersebut bahkan sempat ia abadikan dan wawancarai secara langsung, lalu diunggah ke kanal YouTube miliknya.
“Ibu-ibunya pernah ada diwawancara saya, di YouTube saya ada,” ujarnya.
Ia menggambarkan bahwa kondisi ekonomi keluarga tersebut jauh dari sejahtera, dengan sang ibu hanya berjualan gorengan dan sang ayah menarik becak.
“Si ibunya jualan gorengan, bapaknya narik becak. Artinya gini loh, dia punya keunggulan yang lebih. Orang lain bikin anak bayi tabung,” katanya.
Ia juga menceritakan pertemuannya dengan keluarga lain, di mana anak-anaknya dipaksa menjadi pengamen karena beban ekonomi yang berat.
“ Ada lagi yang anaknya disuruh jadi pengamen. Kemudian saya temui kan ibunya sama bapaknya,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Cerita di Balik Program Vasektomi Dedi Mulyadi, Ada Kisah Miris
-
Dedi Mulyadi Minta Pendukungnya di Medsos Jangan Galak : Nanti Dikira Buzzer
-
Menohok, Dedi Mulyadi Sebut Piknik Berkedok Study Tour Sekolah Ikuti Gaya Pejabat
-
Sadis! Aktivis Demokrasi Diancam Disiksa Usai Kritik Dedi Mulyadi, Fotonya Dipajang Diskominfo Jabar
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?