Suara.com - Indonesia dilaporkan telah membuat sebuah lompatan strategis dalam postur pertahanannya dengan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem rudal balistik taktis (ITBM) Khan.
Senjata strategis buatan raksasa pertahanan Turki, Roketsan, ini disinyalir telah ditempatkan di Kalimantan Timur. Sebuah manuver yang secara signifikan meningkatkan kemampuan deterens militer Indonesia di kawasan.
Kabar yang beredar kencang di kalangan pemerhati pertahanan menyebutkan, sistem rudal Khan ITBM-600 telah aktif di Markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang), Tenggarong, sejak 1 Agustus 2025.
Lokasi ini dinilai sangat strategis karena berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, Kementerian Pertahanan hingga kini masih enggan memberikan konfirmasi resmi.
Saat dimintai keterangan, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang, memberikan jawaban yang sangat hati-hati.
"Sementara saya belum monitor terkait isu ini," ujar Frega saat dihubungi Suara.com, pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Sikap non-komittal dari Kemhan ini kontras dengan informasi detail yang telah beredar.
Kabar mengenai kedatangan rudal Khan ini pertama kali diungkap oleh platform pertahanan Sahabat Keris, yang kemudian dikutip oleh berbagai media pertahanan regional, termasuk Defence Security Asia.
Akuisisi sistem rudal Khan ini bukan sekadar penambahan alutsista biasa. Kehadirannya menjadikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai satu-satunya kekuatan militer di Asia Tenggara yang memiliki kapabilitas serangan darat presisi jarak jauh yang diluncurkan dari darat.
Baca Juga: Connie Rahakundini Sebut Puan Maharani Cocok Gantikan Posisi Gibran
Kemampuan ini sering disebut sebagai second-strike capability—kemampuan untuk melancarkan serangan balasan yang mematikan meskipun diserang terlebih dahulu, sebuah faktor penggentar (deterrent) yang sangat kuat.
Penempatan sistem rudal ini di Kalimantan Timur juga dinilai memiliki makna strategis ganda.
Selain memperkuat pertahanan terluar di wilayah tengah Indonesia, langkah ini secara jelas menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun payung pertahanan berlapis untuk Ibu Kota Nusantara.
Meskipun Istana dan Kementerian Pertahanan masih bungkam, kehadiran rudal Khan di tanah air secara fundamental mengubah postur pertahanan Indonesia dan peta kekuatan militer di kawasan.
Publik kini menanti pernyataan resmi pemerintah mengenai salah satu modernisasi alutsista paling signifikan dalam sejarah militer Indonesia modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti