Suara.com - Pola komunikasi publik Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan tajam dari pakar. Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Profesor Kadri, menilai seringnya perbedaan pendapat antar menteri telah menciptakan kebingungan di tengah masyarakat.
"Ini menjadi pelajaran penting untuk pemerintahan tim Kabinet Merah Putih," ujar Kadri di Mataram, dilansir Antara, Kamis (7/8/2025).
Sorotan ini mengemuka setelah respons pemerintah yang terbelah dalam menyikapi fenomena pengibaran bendera 'Jolly Roger' dari anime One Piece oleh masyarakat menjelang perayaan kemerdekaan. Kasus ini sempat viral di media sosial X pada 26 Juli 2025.
Di satu sisi, beberapa menteri merespons keras dengan melakukan razia bendera bergambar tengkorak tersebut. Namun, di sisi lain, ada menteri yang menganggapnya hanya sebagai ekspresi publik yang tak perlu ditanggapi secara berlebihan.
Ketidakseragaman ini baru berakhir pada 5 Agustus 2025, ketika Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pemerintah tidak mempermasalahkan bendera tersebut dan menjamin tidak ada lagi razia.
Kadri menjelaskan, dalam teori komunikasi, sebuah tim pemerintahan idealnya menerapkan groupthink atau pemikiran kelompok.
Menurutnya, setiap anggota kabinet harus membangun chemistry agar setiap pesan yang keluar ke publik jelas, seragam, dan tidak ambigu.
Ia menekankan bahwa di era media sosial, kecepatan dan kekompakan dalam merespons isu menjadi kunci.
"Fenomena bendera One Piece harus segera direspon dan dirapatkan, dibicarakan di level kabinet, lalu diputuskan menjadi sebuah keputusan bersama," tegas Kadri.
Baca Juga: Wamenaker Pakai Baju One Piece Saat Temui Buruh: Ini Bentuk Solidaritas
Dia menambahkan, keputusan yang sudah disepakati di dalam rapat kabinet harus menjadi satu-satunya narasi yang disampaikan kepada publik, tanpa ada pejabat yang memberikan pernyataan berbeda.
Menurut Kadri, pola komunikasi yang tidak seragam ini merupakan pengulangan dari era pemerintahan sebelumnya dan menunjukkan implementasi groupthink di level kabinet yang belum maksimal.
"Fenomena saat ini cepat sekali muncul dan itu harus segera mungkin juga direspon, diputuskan bagaimana cara menyikapinya, dan harus satu suara untuk menjelaskannya, tidak boleh keluar (melenceng)," kata Kadri.
Berita Terkait
-
Wamenaker Pakai Baju One Piece Saat Temui Buruh: Ini Bentuk Solidaritas
-
Prabowo Tak Sentuh Kabinet, AHY: Pesannya Jelas, Tetap Fokus
-
Kenapa Monkey D. Luffy Layak Jadi Protagonis Anime Terbaik? Ini 7 Alasannya
-
Bendera One Piece Bikin Pemerintah Gerah, Ancaman Nasionalisme Atau Sinyal yang Tak Dipahami Negara?
-
Prabowo Bilang 'No Reshuffle' di Depan Menteri, Ini Penjelasan Jubir Istana
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global