“Ini bukan terjadi begitu saja, dan mungkin nanti juga akan distimulir didaerah lain, mungkin Bali, Ambon,” jelasnya.
Chandra meluruskan bahwa ini bukanlah gerakan murni dari relawan, melainkan sebuah operasi yang lebih terencana, di mana para loyalis Jokowi mendekati tokoh-tokoh lama yang pernah menyuarakan kemerdekaan Riau.
“Saya tidak bisa mengatakan ini relawan, tapi ini adalah pendukung Jokowi yang mencoba mendekati mereka- mereka yang dulu sempat menggagas gerakan Riau Merdeka, terjadilah rapat untuk mewacanakan Kembali,” terangnya.
“Ini sangat tertutup sekali, mangkanya hanya sedikit orang yang mengetahui ini.”
Pemicunya, menurut Chandra, adalah langkah politik Prabowo yang memberikan Abolisi dan Amnesti kepada Tom Lembong serta Hasto Kristiyanto.
“Rapatnya sekitar 2 minggu yang lalu,” sebutnya.
“Pokoknya ini pasca Abolisi dan Amnesti, barulah mulai muncul itu.”
Chandra menganalisis bahwa metode ini sejalan dengan pola pergerakan mesin politik Jokowi yang ia sebut pragmatis.
“Jokowi itu menggerakkan mesin politiknya kekuatan massanya pada pragmatisme. Itulah mengapa Jokowi mudah, karena dengan mudahnya siram uang, jalan dan selalu begitu,” urainya.
Baca Juga: Sinyal Lepas dari Cengkeraman Jokowi? Refly Harun: 'Permainan Catur' Prabowo
Ia melihat ini sebagai bagian dari skenario yang lebih besar untuk memancing reaksi Prabowo.
“Kemudian munculah perorangan maki – maki Prabowo, muncul ini One Piece, nanti muncul lagi separatis. Dan semua ini terkait pada posisi kondisi psikologis Prabowo yang mudah terbakar,” sambungnya.
Puncak dari rencana ini, menurut informasi yang ia terima, adalah sebuah deklarasi terbuka.
“Nanti dia akan mencari waktu, Menyusun kekuatan massa dulu. Mereka akan melakukan deklarasi Riau Merdeka. Ini sangat berani, ini Tindakan separatis,” ujarnya.
“Ini sudah ada, tapi kita masih menyelidiki kapan itu akan terjadi,” katanya.
Manuver Prabowo: Menjauhi Jokowi atau Merangkul Lawan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
PN Jaksel Jadwalkan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim pada 3 Oktober
-
Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!