Suara.com - Di tengah angka pengangguran yang mencapai sekitar 38 ribu orang, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menyusun strategi baru yang tidak hanya bertumpu pada serapan tenaga kerja di sektor industri.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta kini mengalihkan fokusnya untuk menggali potensi besar di bidang pertanian dan peternakan sebagai solusi jangka panjang yang menjanjikan.
"Permasalahan pengangguran harus kita atasi bersama. Tidak bisa diselesaikan hanya dengan bekerja di pabrik," kata Bupati Saeful di Purwakarta, Sabtu.
Pemerintah daerah mengakui bahwa bursa kerja atau job fair, meskipun penting, hanya merupakan sebagian kecil dari solusi. Kegiatan ini terbukti mampu mengurangi angka pengangguran, namun dampaknya masih terbatas.
"Melalui kegiatan job fair yang telah digelar, angka pengangguran telah berkurang hanya 3 ribu orang," katanya.
Menyadari keterbatasan tersebut, bupati menekankan perlunya perubahan paradigma di tengah masyarakat.
Ia mendorong agar warga tidak hanya berbondong-bondong mencari kerja di perkotaan, melainkan kembali melirik dan mengembangkan potensi di desa masing-masing.
"Kita harus mendorong masyarakat untuk kembali mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di desa. Jangan semua berbondong-bondong ke kota untuk bekerja di pabrik," kata bupati.
Menurutnya, sektor pertanian dan peternakan memiliki potensi besar dengan tingkat persaingan yang lebih longgar dibandingkan sektor industri.
Baca Juga: Menaker Bilang Job Fair Sudah Tidak Perlu Lagi
Untuk mewujudkan visi ini, Pemkab Purwakarta telah meluncurkan berbagai program strategis.
Di sektor pertanian, menyusul kesuksesan manggis Wanayasa yang berhasil menembus pasar internasional, kini dikembangkan tujuh komoditas unggulan baru. Komoditas tersebut meliputi durian, rambutan, melon, pisang, bawang merah, tomat, dan kacang panjang, yang pengembangannya disebar di berbagai kecamatan potensial.
Selain itu, pemerintah juga mendorong agar setiap desa memiliki minimal satu produk pertanian unggulan untuk menggerakkan roda perekonomian lokal.
Untuk memberdayakan generasi muda, diluncurkan program "Sekolah Untuk Keterampilan Masyarakat (SUKMA 5.0)".
Program yang menyasar usia 17-30 tahun ini memberikan pelatihan mendalam tentang permakultur, pertanian regeneratif, dan kewirausahaan di bidang agribisnis.
Di sisi peternakan, Pemkab Purwakarta telah menetapkan lima kecamatan sebagai basis pengembangan, yaitu Wanayasa, Darangdan, Bojong, dan Kiarapedes untuk ternak domba, serta Sukasari sebagai basis peternakan sapi.
Berita Terkait
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
-
Ada yang Khusus Lulusan SMK, Kok Bisa Ribuan Orang Langsung Dapat Kerja di Jakarta?
-
Anne Ratna Mustika Buka Suara, Bantah Isu Cerai dan Bongkar Fitnah di Balik Pernikahan Maulana Akbar
-
Menaker Bilang Job Fair Sudah Tidak Perlu Lagi
-
Kemenko PM Akan Siapkan Job Fair Buat Kerja ke Luar Negeri, Bisa Langsung Lamar?
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
2 Rumah Digeledah KPK Terkait Kasus Korupsi, Nasib Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ujung Tanduk?
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan
-
MBG Jalan Terus Meski Ribuan Anak Keracunan, Bivitri Susanti Murka: Keras Kepala Betul Macam Batu!
-
Wajah Dilumuri Tanah, Kisah Ahmad Sahroni Lolos dari Amukan Massa Saat Penjarahan
-
PPP Sulteng Kompak Dukung Agus Suparmanto Jadi Caketum di Muktamar 2025
-
Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina