Suara.com - Budayawan Maman Suherman alias Kang Maman, ikut memberikan kritik yang menohok terkait adanya pelarangan soal pengibaran bendera One Piece oleh aparat dan pemerintah menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
Adanya larangan dari pemerintah, Kang Maman dalam siniar yang tayang di akun Youtube Hendri Satrio Official pada Senin (11/8/2025) justru menyindir nama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Sindiran itu karena Gibran pernah turut memakai pin berlogo One Piece saat kampanye Pilpres 2024.
"Wapres kita pun pernah pakai pin One Piece juga ( saat debat Pilpres 2024)," sindir Kang Maman.
Menurutnya, reaksi pemerintah dan aparat yang melarang adanya pengibaran bendera One Piece terlalu berlebihan alias lebai.
Penulis sekaligus mantan jurnalis itu pun mempertanyakan sikap sensitif pemerintah soal simbol One Piece yang dilarang dikibarkan dalam momen HUT RI ke-80.
Padahal, menurutnya, simbol One Piece dalam seri manga Jepang mengisahkan perjuangan Monkey D Luffy dkk yang melawan pemerintahan yang lalim.
"One Piece dengan tokohnya itu kan simbol untuk melawan kelaliman kan. Apa iya pemerintah sudah merasa dirinya lalim sehingga kemudian begitu sensitif terhadap simbol itu? Kan yang dilawan kelaliman," bebernya.
"Kalau enggak merasa lalim ngapain meributkan sesuatu yang sifatnya seperti itu gitu loh. Ngapain ngerasa atau memang merasa? Itu kan pertanyaan yang paling dasar seharusnya," sambungnya.
Baca Juga: Imbas Usul Gaji Guru dari Pajak Rakyat, Profesor Ini Sindir Sri Mulyani Ratu Neolib!
Lebih lanjut, Kang Maman pun menyayangkan reaksi berlebihan pemerintah atas fenomena pengibaran bendera One Piece. Apalagi, bendera itu dianggap oleh pemerintah bisa memecah bangsa.
"Jadi buat saya ini sebuah sikap yang sangat reaktif dan menurut saya sangat berlebihan. Lucu-lucuan tiba-tiba dihajar sebagai akan membuat negara ini terpecah belah dan lain sebagainya," ungkapnya.
Menurutnya, ketimbang menerbitkan pelarangan atas bendara One Piece, pemerintah lebih baik berkaca dengan adanya ekspresi masyarakat terkait seruan pengibaran bendera bergambar tengkorak bertopi jerami itu.
"Kalau kita kemudian mencoba mencari intertekstualitas dari simbol tersebut, betul itu melawan ketimpangan, melawan kesemena-menaan, melawan pemimpin yang korup dan lain sebagainya," ungkap Kang Maman.
"Kalau kita ada rasa seperti itu, berarti kan harusnya introspeksi ke dalam, memperbaiki diri ke dalam. Jangan tiba-tiba muncul pernyataan-pernyataan yang reaktif yang kok enggak mewakili hati nurani rakyat ya," sambungnya.
Berita Terkait
-
NasDem Bidik 3 Besar di 2029, Seruan Surya Paloh: Maju Adalah Maju, Bukan Mundur!
-
Imbas Usul Gaji Guru dari Pajak Rakyat, Profesor Ini Sindir Sri Mulyani Ratu Neolib!
-
Pamer Makan Siang Bareng Dasco, Gibran Banjir Sindiran: Kok Menu MBG Gak Dicoba?
-
Murka soal KJA Pangandaran, Seruan Susi Pudjiastuti Minta Rakyat Bergerak: Tenggelamkan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi