Suara.com - Prabowo Subianto, sebelum menjadi Presiden ke-8 RI, dikenal luas sebagai tentara. Tapi, yang tak banyak diketahui adalah, saat muda ia berteman akrab dengan aktivis legendaris Soe Hok Gie.
Soe Hok Gie sendiri, nama yang terpatri sebagai simbol perlawanan dan idealisme kaum muda terhadap ketidakadilan.
Sementara Prabowo, figur sentral dalam panggung militer dan politik Indonesia selama puluhan tahun.
Dua nama yang seolah berdiri di kutub berlawanan dalam sejarah bangsa.
Namun, tak banyak yang tahu, di balik citra mereka yang kontras, tersimpan sebuah kisah persahabatan yang unik, kompleks, dan berakhir tragis.
Gie adalah ikon generasi muda era 1960-an yang dengan lantang menentang kekuasaan Orde Lama.
Namun, di tengah gejolak pergerakannya, ia menjalin pertemanan dengan seorang anak muda yang kelak menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di negeri ini: Prabowo Subianto.
Awal Mula Persahabatan di Gerakan Bawah Tanah
Kisah pertemuan mereka berawal pada awal 1960-an, di dalam sebuah gerakan rahasia yang bertujuan meruntuhkan rezim Soekarno.
Baca Juga: Misi Dagang Presiden Dina Boluarte, Banjiri Indonesia Buah Blueberry dan Delima dari Peru?
Gerakan itu adalah Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI), yang dipimpin oleh ekonom terkemuka sekaligus ayah Prabowo, Prof Sumitro Djojohadikusumo.
Dibentuk pada 1961 oleh para aktivis Partai Sosialis Indonesia (PSI), GPI beroperasi secara senyap dengan markas yang terus berpindah-pindah.
Soe Hok Gie, kala itu mahasiswa Sejarah Universitas Indonesia, terlibat aktif di dalamnya.
Ia menjadi bagian dari unit CO 5, sebuah divisi yang bertugas menyusup ke kalangan cendekiawan dan mahasiswa.
Keterlibatannya inilah yang membawanya masuk ke dalam lingkaran dekat keluarga Sumitro, dan pada akhirnya, mempertemukannya dengan Prabowo.
Meskipun sembilan tahun lebih tua, Gie menemukan teman diskusi dalam diri Prabowo.
Tag
Berita Terkait
-
Misi Dagang Presiden Dina Boluarte, Banjiri Indonesia Buah Blueberry dan Delima dari Peru?
-
Pesan Politik di Balik Mie Bakso Gibran dan Dasco
-
Geopolitik Memanas, DPR Sebut Peran Wakil Panglima TNI Jadi Kunci
-
Lebih dari Diplomasi: Momen Manis Presiden Peru Tebar 'Love Sign' di Istana, Prabowo Senyum
-
Letda Darius Bayani Dapat Bintang Sakti, Ini Kisah Heroiknya di Operasi Mapenduma
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo