Suara.com - Sebuah video berdurasi singkat yang merekam interaksi singkat antara Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Upacara Kehormatan Militer, Batujajar, Kabupaten Bandung, Minggu, 10 Agustus 2025, mendadak jadi sorotan warganet.
Bukan karena percakapan hangat atau sapaan ramah, melainkan karena keduanya terlihat tidak berjabat tangan.
Potongan momen itu memantik beragam tafsir publik mengenai kondisi hubungan dua tokoh muda tersebut.
Padahal, jika menelusuri rekam jejak pertemuan mereka sebelumnya, kesan yang muncul justru kebersamaan yang erat dan akrab.
Salah satu potret yang paling diingat publik terjadi pada November 2022, ketika Gibran berkunjung ke kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas. AHY, mendampingi sang ayah, menyambut Gibran yang hadir dengan kemeja batik.
Ketiganya berpose bersama, tersenyum lebar, jauh dari kesan rivalitas politik.
Beberapa bulan berselang, Juni 2023, giliran AHY yang menyambangi Solo.
Pertemuan berlangsung santai di sebuah rumah makan, diwarnai tawa dan obrolan ringan.
Saat itu, AHY menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik lintas politik.
Baca Juga: Jejak Digital Tak Bisa Bohong: Momen Akrab AHY dan Gibran Sebelum Drama 'Tak Salaman' di Batujajar
"Saya senang sekali bisa kembali ke Solo, bertemu langsung dengan Mas Gibran, Wali Kota yang sukses, dan kita ingin membangun jembatan, silaturahmi itu penting," ujarnya.
Interaksi hangat juga terekam saat AHY dan istrinya, Annisa Pohan, menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Keduanya kembali terlihat berbincang akrab di tengah suasana penuh kebahagiaan.
Namun, semua potret keakraban itu seolah memudar setelah video Batujajar viral.
Menanggapi hebohnya isu “tak salaman”, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan tidak ada keretakan hubungan.
"Tidak ada masalah antara Mas AHY dan Mas Gibran. Mungkin karena posisi atau timing yang tidak pas saja," kata Herzaky.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta