Suara.com - Sebuah sosial eksperimen yang dilakukan oleh pendakwah Ustaz Felix Siauw di Bogor, Jawa Barat, telah berubah menjadi studi kasus menarik tentang hubungan antara pernyataan politik di tingkat tertinggi dan implementasinya di lapangan.
Aksi pengibaran bendera One Piece yang dimaksudkan untuk menguji 'lampu hijau' dari Presiden Prabowo Subianto, justru berakhir dengan teguran dan perdebatan, menyoroti potensi adanya kesenjangan kebijakan yang signifikan.
Polemik ini bermula dari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menanggapi tren pemasangan bendera anime menjelang HUT RI.
Presiden menegaskan bahwa mengibarkan bendera One Piece tidak menjadi masalah selama tidak mengandung unsur provokasi. Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal positif bagi kebebasan berekspresi oleh banyak kalangan.
Namun, apakah sinyal dari Istana tersebut sampai dan dipahami seragam oleh aparat di level paling bawah? Inilah pertanyaan yang coba dijawab oleh Ustaz Felix Siauw.
Eksperimen di Ruang Publik Dari Teori ke Praktik
Pada Senin, 14 Agustus 2025, Ustaz Felix bersama YouTuber Koyo Cabe dan beberapa rekannya, sengaja melakukan aksi pengibaran bendera bajak laut 'Topi Jerami' di sebuah taman publik di Bogor.
Niat mereka, seperti yang dijelaskan dalam video yang viral, adalah untuk membuktikan secara langsung validitas pernyataan Presiden.
Mereka ingin menguji apakah kebebasan berekspresi yang dijamin oleh kepala negara benar-benar bisa dinikmati oleh warga di ruang publik tanpa intervensi. Namun, hasil eksperimen mereka memberikan jawaban yang berbeda dari harapan.
Baca Juga: Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
Kenyataan di Lapangan Intervensi dan Permintaan Aturan Tertulis
Baru setengah jam berlangsung, aksi tersebut dihentikan oleh petugas keamanan taman (Park Ranger). Mereka meminta kelompok Ustaz Felix untuk menghentikan kegiatan dan meninggalkan lokasi.
Momen ini menjadi titik krusial yang menunjukkan adanya diskoneksi.
Intervensi petugas ini secara langsung berkontradiksi dengan semangat pernyataan Presiden Prabowo.
Ustaz Felix Siauw pun tidak tinggal diam dan menantang dasar hukum dari larangan tersebut.
“Yang mau aku ajarin adalah, problematiknya cerita One Piece bukan bajak laut mas, tapi tentang orang sewanang-wenang, dan orang tidak suka. Tapi kalau memang ada aturannya (yang melarang), aturannya kasih tahu ke kita!” tegas Ustaz Felix dalam video tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
-
PDIP di Luar Kabinet? 5 Poin Kunci Sikap Penyeimbang Era Prabowo-Gibran
-
Puan Maharani: PDIP di Luar Pemerintah, Siap Bersuara Lantang Jika Kebijakan Prabowo Tak Pro-Rakyat
-
Sujiwo Tejo Ungkap 'Obat' Fenomena Bendera One Piece: Bukan Sekadar Simbol, Ini Akar Masalahnya
-
Sutradara Film Merah Putih One For All Ngarep Ajak Presiden Nonton Bareng
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta