Suara.com - Perumda PAM Jaya mencatat lonjakan signifikan sambungan baru layanan air perpipaan setelah 2,5 tahun pengelolaan air di Jakarta sepenuhnya berada di tangan pemerintah, tanpa campur tangan pihak swasta.
"Sejak Februari 2023, PAM Jaya mengambil alih penuh pengelolaan layanan air minum perpipaan dari kedua eks mitra swasta, kinerja perusahaan menunjukkan peningkatan tajam," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Sebelum pengambilalihan penuh, penambahan sambungan rumah (SR) hanya tercatat 37.003 unit selama dua tahun (2021–2022). Pada Oktober 2022, cakupan layanan baru menyentuh 65,85 persen.
Setelah dikelola sepenuhnya oleh PAM Jaya, lonjakan langsung terasa. Pada 2023, jumlah SR bertambah 13.641 unit yang menjadi pijakan awal untuk pertumbuhan lebih besar di tahun-tahun berikutnya.
Setahun berselang, capaian SR melonjak menjadi 46.196 unit pada 2024. Tren positif berlanjut di paruh pertama 2025, dengan penambahan 35.862 SR hanya dalam enam bulan.
"Totalnya, sejak 2023 hingga pertengahan 2025, PAM Jaya berhasil menambah 95.699 SR yang berarti lebih dari dua setengah kali lipat dibanding capaian dua tahun sebelum pengambilalihan," jelas Arief.
Peningkatan tersebut turut didukung pembangunan infrastruktur. Panjang jaringan pipa distribusi bertambah dari 12.120 kilometer pada 2022 menjadi 12.600 kilometer per Juni 2025, memperluas layanan ke wilayah baru.
Dari sisi produksi, kapasitas seluruh instalasi pengolahan air (IPA) naik dari 20.757 liter per detik menjadi 22.651 liter per detik. Tambahan kapasitas ini membuat pasokan lebih stabil dan merata ke seluruh penjuru Jakarta.
Hingga Juni 2025, cakupan layanan air minum perpipaan PAM Jaya sudah mencapai 72,69 persen. Wilayah cakupan juga makin meluas, termasuk ke daerah yang sebelumnya belum terjangkau jaringan pipa.
Baca Juga: Nasib Gus Yaqut di Ujung Tanduk? KPK Siap Gandeng Ahli 'Kuliti' Masalah Ini
"PAM Jaya terus berkomitmen memperluas akses, meningkatkan kualitas layanan dan mewujudkan target 100 persen cakupan air minum perpipaan di Jakarta pada 2029," pungkas Arief.
Berita Terkait
-
Nasib Gus Yaqut di Ujung Tanduk? KPK Siap Gandeng Ahli 'Kuliti' Masalah Ini
-
Terseret Drama Ijazah Palsu: Jejak 'Ngeri' Abraham Samad Libas Koruptor Kakap hingga Dicopot Jokowi
-
Eks Menag Gus Yaqut Berpeluang Tersangka usai Dicekal Kasus Korupsi Haji? Begini Kata KPK!
-
Viral Pria Lulusan S1 dan Jago Bahasa Inggris jadi Pemulung, Gibran Disorot: 19 Juta Pekerjaan Mana?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal