Suara.com - Suasana Alun-alun Pati memanas pada Rabu pagi, ketika sekitar 1.000 orang warga dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Massa terkonsentrasi di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati dengan satu tuntutan utama: mendesak Bupati Pati Sudewo untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai bersikap arogan dan kebijakannya tidak pro-rakyat.
Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini sontak menjadi sorotan, tidak hanya karena jumlah massa yang terus bertambah, tetapi juga karena simbol-simbol perlawanan unik yang dibawa oleh para pengunjuk rasa, termasuk puluhan bendera ala bajak laut dari serial anime populer, One Piece.
Gelombang protes warga Pati ini sejatinya berawal dari kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Kenaikan yang dirasakan warga sangat memberatkan, dengan angka mencapai batas maksimal hingga 250 persen untuk beberapa objek pajak.
Meskipun Pemkab berdalih kenaikan tersebut tidak merata dan ada yang hanya naik 50 persen, gejolak di masyarakat sudah terlanjur membesar. Kemarahan warga memuncak setelah muncul pernyataan dari Bupati Pati Sudewo yang dianggap meremehkan aspirasi rakyat.
Menurut para orator aksi, Sudewo mempersilakan warga untuk berunjuk rasa dengan jumlah massa sebanyak 5.000 atau bahkan 50.000 orang sekalipun, sebuah pernyataan yang dinilai menyakiti hati dan memicu tudingan arogansi.
Simbol Perlawanan Unik Dari Donasi Air Mineral Hingga Bendera One Piece.
Menanggapi pernyataan Bupati yang terkesan menantang, warga melakukan aksi balasan yang kreatif dan simbolis.
Baca Juga: Detik-detik Kapolsek Pati Kota Dikeroyok Massa, Kepala Bocor Dihantam Benda Tumpul saat Demo Ricuh
Mereka menggalang donasi berupa air mineral dalam kemasan kardus yang kemudian ditumpuk di sepanjang trotoar depan pendopo hingga meluber ke kawasan Alun-alun Pati.
Aksi ini menjadi sindiran telak terhadap sikap pemimpin mereka.
Hal yang paling menarik perhatian, terutama bagi audiens muda dan pengguna media sosial, adalah berkibarnya bendera kelompok Bajak Laut Topi Jerami dari serial anime One Piece.
Bagi para penggemarnya, bendera ini adalah simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang tiran dan absolut, merepresentasikan semangat kebebasan dan perjuangan kolektif.
Fenomena ini membuat demo Pati menjadi perbincangan hangat di dunia maya, menghubungkan isu lokal dengan budaya pop global.
Di tengah lautan massa, Syaiful Ayubi yang bertindak sebagai orator aksi, bersama inisiator lainnya seperti Husen, terus membakar semangat para pengunjuk rasa.
Tag
Berita Terkait
-
Detik-detik Kapolsek Pati Kota Dikeroyok Massa, Kepala Bocor Dihantam Benda Tumpul saat Demo Ricuh
-
Sempat Dikabarkan Meninggal, Wartawan Tuturpedia Selamat dan Dirawat di RSUD Soewondo
-
Siapa Risma Ardhi Chandra? Calon Bupati Pati Jika Sudewo Dimakzulkan, Segini Hartanya
-
Demo Pati Viral di Medsos: Bentrok Pendemo Vs Polisi Meletus, Gas Air Mata Nyasar ke Musala!
-
Suara Live! Warga Paksa Bupati Pati Undurkan Diri, Ustaz Felix Siauw Dicekal Petugas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden