Menjawab kritik yang menyebut seharusnya pemerintah fokus pada peningkatan kapasitas SDM ketimbang memperbesar struktur, Mahfud menyebutnya sebagai sebuah pilihan politik. Ia menekankan bahwa tidak ada aturan hukum yang dilanggar.
"Di dalam undang-undang juga gak ada loh yang menyatakan bahwa Kodam itu hanya 15, polisi harus sekian. Gak ada. Itu kan pilihan politik," tegasnya.
Dengan pengalamannya sebagai mantan Menteri Pertahanan, Mahfud memberikan justifikasi lebih dalam.
"Saya orang dalam dulu. Jadi saya paham kebutuhan itu," ungkapnya.
"Di pertahanan itu bukan hanya perang dengan negara lain. Sekarang justru proksi menghancurkan ideologi dari dalam. Perpecahan itu yang dibangun oleh orang-orang yang ingin menghancurkan negara itu kan banyak di berbagai tempat, ada di desa-desa juga," papar Mahfud.
Meski begitu, ia menggarisbawahi posisinya. "Saya bukan setuju, tapi saya paham karena dulu saya pernah mendiskusikan itu tuh ketika saya Menhan itu dengan berbagai pihak."
Di akhir, Mahfud memberikan pesan penting bagi para pengkritik, khususnya dari kalangan LSM. Ia setuju bahwa keseimbangan dan kehati-hatian harus dijaga.
Namun, ia juga mengkritik praktik di mana sebuah usulan dilontarkan, namun ketika usulan itu diikuti dan ternyata menimbulkan masalah, sang pengusul enggan bertanggung jawab.
"Karena kadang kala kalau kita di LSM ngritik gitu ya, ngritik kalau lalu diikuti kritiknya lalu salah, LSM-nya Loh, saya kan hanya usul katanya. Gak bertanggung jawab kan," sindirnya.
Baca Juga: Sosok Nafa Arshana Terduga Istri TNI yang Tuduh Prada Lucky Kelainan Seksual
"Tuh gak fair hidup bernegara. Ya kalau ngeritik ya harus tahu posisi orang lain yang bertanggung jawab siapa kan gitu," ujar Mahfud MD.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Aturan Royalti Musik Tak Kunjung Jelas, Pelaku Usaha Butuh Kepastian Hukum di Momen Nataru
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana