Suara.com - Namanya Zara Qairina Mahathir. Seorang siswi kelas satu di Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Tun Datu Mustapha, Sabah, yang hidupnya berakhir secara tragis dan kini menjadi pusat perhatian seluruh Malaysia.
Kematiannya yang penuh kejanggalan telah memicu gelombang kemarahan publik, memaksa aparat penegak hukum tertinggi turun tangan.
Zara ditemukan tak sadarkan diri di sebuah saluran air dekat asrama sekolahnya pada 16 Juli dan meninggal dunia keesokan harinya. Laporan awal yang beredar menyebut ia terjatuh dari lantai tiga gedung asrama. Namun, narasi sederhana itu runtuh seketika di hadapan kecurigaan publik dan bukti-bukti yang ditemukan oleh keluarganya sendiri.
Kecurigaan publik bukan tanpa alasan. Api kemarahan tersulut saat jenazahnya dimakamkan begitu saja tanpa dilakukan post-mortem atau autopsi. Padahal, sang ibunda menemukan sejumlah memar di tubuh putrinya saat memandikan jenazah untuk terakhir kalinya.
Temuan ini memicu spekulasi liar bahwa Zara adalah korban perundungan brutal, yang diduga melibatkan anak-anak dari pejabat tinggi dan orang berpengaruh.
Pengacara keluarga Zara kemudian mendesak agar makamnya dibongkar untuk proses autopsi yang seharusnya menjadi prosedur standar.
Menurut pengacara, kejanggalan lain adalah polisi yang tidak mengamankan pakaian yang dikenakan Zara saat kejadian untuk pemeriksaan forensik, sebuah langkah krusial dalam penyelidikan kasus kriminal.
Spekulasi publik semakin menjadi-jadi setelah sebuah rekaman percakapan telepon antara Zara dan ibunya terungkap. Dalam rekaman itu, Zara terdengar mengeluh kepada ibunya mengenai beberapa siswa senior di sekolahnya yang tidak senang dengannya dan kerap mengganggunya. Meskipun tuduhan keterlibatan individu berpengaruh telah dibantah, publik sudah terlanjur marah.
Gelombang protes pun tak terhindarkan. Ratusan hingga ribuan orang di seluruh Sabah, termasuk di kota Tawau, Sandakan, dan Lahad Datu, turun ke jalan menuntut satu hal: keadilan untuk Zara.
Baca Juga: Ngeri! Usai Bunuh Pegawai BPS Halmahera Timur Hanafi Sempat Googling 'Udah Mati Belum?'
Demonstrasi serupa menyusul di Labuan dan Sipitang, menunjukkan bahwa kasus ini telah menjadi isu nasional.
Melihat masifnya perhatian publik, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akhirnya bersuara. Ia menegaskan bahwa penyelidikan yang "cepat dan transparan" akan dilakukan untuk mengusut tuntas kasus kematian Zara dan berjanji akan menghukum semua pelaku jika terbukti ada pelanggaran hukum.
Puncaknya, Kejaksaan Agung (Kejagung) Malaysia memutuskan untuk menggelar inkues, atau penyelidikan ulang, untuk mengungkap tabir misteri ini. Keputusan diambil setelah pihak Kejagung meninjau laporan investigasi yang diserahkan oleh polisi pada Selasa (12/8).
"Tujuan dari inkues ini adalah untuk menentukan penyebab dan keadaan kematian, termasuk apakah ada unsur pidana dalam kematian Zara Qairina," demikian pernyataan resmi Kejagung Malaysia, seperti dikutip oleh Malay Mail.
Langkah paling dramatis pun diambil. Pada 8 Agustus, Kejagung Malaysia memerintahkan ekshumasi atau pembongkaran makam Zara. Sehari setelahnya, pada 9 Agustus, makam itu dibongkar, dan proses autopsi yang ditunggu-tunggu akhirnya dilakukan pada 10 Agustus di Rumah Sakit Queen Elizabeth I Kota Kinabalu.
Seluruh Malaysia kini menanti hasil dari penyelidikan yang akan menentukan nasib keadilan bagi sang siswi.
Berita Terkait
-
Ngeri! Usai Bunuh Pegawai BPS Halmahera Timur Hanafi Sempat Googling 'Udah Mati Belum?'
-
4.000 Lebih PNS Malaysia Bakal Jatuh Miskin karena Gagal Bayar Utang
-
Gegara One Piece, Seorang Ayah Tega Bantai Istri yang Lagi Hamil dan Dua Anaknya
-
Dea Permata Purwakarta Dibunuh, Publik Tuntut Oknum Babinsa Polisi Ditangkap Buntut Abaikan Laporan
-
Jadi Pembicara Kunci di Forum ASUF 2025, Wamendagri Bima Arya Jelaskan MBG dan Kopdeskel Merah Putih
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Aturan Royalti Musik Tak Kunjung Jelas, Pelaku Usaha Butuh Kepastian Hukum di Momen Nataru
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh