Suara.com - Gelombang perlawanan terhadap upaya kriminalisasi yang menyasar mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad semakin menguat.
Dari mantan Panglima TNI hingga pakar hukum, serangkaian tokoh publik menyuarakan dukungan tegas, memprotes pemanggilan Samad oleh kepolisian terkait kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
Dukungan masif tersebut terangkum dalam sebuah video kompilasi berjudul 'Dukungan Para Tokoh untuk Abraham Samad' yang diunggah oleh akun Instagram @abrahamsamad_ pada Selasa (12/8/2025).
Dalam video tersebut, sejumlah figur ternama dari berbagai latar belakang secara serempak menyuarakan penolakan terhadap upaya kriminalisasi yang diduga menimpa Abraham Samad.
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, membuka video tersebut dengan pesan yang lugas.
“Ingat, tolak kriminalisasi Abraham Samad. Ini bukan zamannya lagi,” ujarnya, sambil menunjuk ke arah kamera.
Seruan serupa datang silih berganti. Novel Baswedan, mantan penyidik senior KPK, secara tegas menyatakan dukungannya untuk menolak kriminalisasi terhadap Samad.
Kemudian disusul oleh sosiolog dan sastrawan, Okky Madasari, yang menyatakan kepercayaannya pada integritas Abraham Samad sambil menyuarakan penolakan yang sama.
Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, juga tak ketinggalan menyuarakan perlawanan.
Baca Juga: 12 Orang Terjerat Kasus Ijazah Palsu, Dokter Tifa Sebut Jokowi Salah Pilih Lawan: Jiwanya Pengecut!
"Saya Feri Amsari, menolak segala upaya yang berupaya mengkriminalisasi Abraham Samad. Lawan!" serunya.
Di akhir video, Said Didu turut menyuarakan dukungan sembari mengungkap keprihatinannya atas pemanggilan Abraham Samad oleh pihak kepolisian.
"Cukup sedih mendengarkan pemanggilan Abraham Samad oleh polisi dalam rangka pemeriksaan terkait dengan kasus ijazah palsu Joko Widodo," ungkapnya.
Pesan kolektif dari para tokoh ini jelas: proses hukum yang sedang dihadapi Abraham Samad dipandang sebagai bentuk kriminalisasi yang harus dilawan.
Gelombang dukungan ini dipicu oleh pemanggilan Abraham Samad oleh pihak kepolisian pada Rabu (13/8/2025).
Pemanggilan tersebut merupakan buntut dari laporan yang dilayangkan Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, terkait dugaan fitnah atas keaslian ijazah sarjananya dari Fakultas Kehutanan UGM.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!