"Semua mendekati saya dan menanyakan berapa harga yang dinegokan kepada kamu?" beber Yully.
"Ternyata negara Indonesia di penglihatan orang luar negeri (kayak gitu)," imbuhnya.
Yully nyatanya masih harus menunggu sampai hari Senin untuk mendapatkan paspornya kembali, padahal tiket pesawatnya terjadwal pada Minggu.
Akibat dari penyitaan paspor, booth pameran dari Taiwan yang diikuti Yully langsung kosong pada Minggu yang merupakan hari terakhir.
Nego mendapatkan paspor berlangsung sulit hingga Yully akhirnya berhasil pulang setelah ditolong 'orang baik'.
"Pertanyaan saya, begitu banyak orang yang ditahan paspornya. Apakah penjelasan di website itu sengaja diburamkan agar banyak yang bisa ditahan?" tanya Yully.
"Negara begini apakah bisa maju? Dan kabarnya ini bukan pertama kali. Ini sudah sering terjadi. Apakah jebakan ini untuk orang asing?" tandasnya.
Di konten selanjutnya, Yully mengakui kesalahannya meng-apply visa B1 yang seharusnya C11 apabila mengikuti pameran.
Yully pun mengaku mendapat arahan dari penyelenggara pameran untuk menggunakan visa B1.
Baca Juga: Pakar Hukum Tegaskan Pentingnya Dirjen Imigrasi dari Jalur Karir
Yully,hanya menyayangkan Kementerian Imigrasi Indonesia seolah memanfaatkan ketidakpahaman orang asing dengan menuliskan peraturan visa yang ambigu.
Yully juga mengungkap orang asing harus membayar dua ribu USD atau sekitar Rp30 juta per orang yang bisa dinego menjadi Rp25 juta.
Bukan biaya legal, Yully memastikan biaya tersebut 'under table' agar orang asing yang salah meng-apply visa dapat segera mendapatkan lagi paspornya.
Menanggapi cerita Yully, akun TikTok Direktorat Jenderal Imigrasi tampak berkomentar di konten yang telah ditonton nyaris 500 ribu kali itu.
"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Ibu Yully dan rekan atas adanya kemungkinan kesalahpahaman yang terjadi terkait informasi yang tercantum pada situs web resmi kami," komentar mereka.
Berita Terkait
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Legislator PDIP Desak Usut dan Tindak Pejabat yang Biarkan Bandara 'Siluman' di Morowali Beroperasi
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Terbukti Salahgunakan Izin Tinggal, 2 Pemain Asing Asal Ghana dan Kamerun Dideportasi dari Indonesia
-
Imigrasi Periksa 229 WNA di Jabodetabek, 196 Terindikasi Langgar Izin Tinggal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi