Suara.com - Drama pemakzulan Bupati Pati, Sudewo, kini merembet ke panggung nasional dan membuat elite politik di Senayan berbeda pendapat. Di satu sisi, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memberi lampu hijau dan menyebut proses pemakzulan sudah di jalur yang tepat. Namun di sisi lain, Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda justru meminta agar proses tersebut tidak dilanjutkan.
Rifqinizamy Karsayuda menilai, kerusuhan di Pati tidak harus berakhir dengan pemakzulan. Menurutnya, masih ada ruang bagi Bupati Sudewo untuk memperbaiki diri, mengingat masa jabatannya yang belum genap satu tahun.
"Menurut pandangan saya, kasus Pati ini tidak harus berakhir sampai dengan DPRD setempat mengeluarkan hak menyatakan pendapat pemakzulan terhadap Bupati," kata Rifqi kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).
Ia menyarankan agar DPRD setempat lebih fokus pada fungsi pengawasan untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan yang dianggap keliru.
"Waktu 1 tahun kurang terhadap jabatan Mas Sudewo sebagai bupati Pati mestinya masih diberi kesempatan untuk beliau memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang baik," ujarnya.
Sikap Ketua Komisi II ini sangat kontras dengan pandangan pimpinannya di DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Ketua Harian Partai Gerindra ini justru menilai langkah DPRD Pati membentuk Pansus pemakzulan sudah tepat.
"Ya kita lihat kan sudah dilakukan proses-proses yang menurut saya sudah on the track dilakukan oleh DPRD Pati," kata Dasco di hari yang sama.
Dasco bahkan menegaskan akan terus memantau perkembangan proses pemakzulan tersebut.
"Kita akan monitor perkembangannya," ujarnya.
Baca Juga: Nikah Dirayakan se-Pati, 5 Fakta Kocak Pengantin yang Foto Berlatar Demo Lengserkan Bupati Sudewo
Berawal dari Amukan Warga Akibat Pajak Naik 250 Persen
Berbeda sikap elite politik di Senayan ini merupakan buntut dari kerusuhan brutal di Pati pada Rabu (13/8/2025). Amarah ribuan warga meledak akibat kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Puncaknya, Sudewo yang mencoba menemui massa dari atas kendaraan taktis justru dihujani lemparan botol dan sampah, meskipun ia sempat menyampaikan permintaan maaf. Insiden inilah yang mendorong DPRD Pati mengambil langkah tegas membentuk Pansus Pemakzulan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi