Melalui piket, anak belajar tentang tanggung jawab pribadi, kerja sama tim, disiplin, dan kesetaraan.
Mereka diajarkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah kewajiban bersama, bukan tugas orang lain.
"Ini bukan sayang, ini menjerumuskan. Kalau piket saja digantikan, bagaimana nanti saat dia dapat tugas kelompok? Apa ibunya juga yang akan datang untuk mengerjakan?" komentar pedas lain dari seorang pengguna Instagram.
Kekhawatiran ini sangat beralasan.
Pola asuh yang terlalu melindungi atau helicopter parenting, di mana orang tua selalu "terbang" di atas anak dan menyelesaikan semua masalahnya, terbukti dapat menciptakan generasi yang tidak mandiri, mudah menyerah, dan tidak memiliki kemampuan problem-solving yang baik.
Kejadian ini menjadi cermin bagi banyak orang tua di kota-kota besar yang mungkin tanpa sadar melakukan hal serupa dalam bentuk yang berbeda.
Entah itu mengerjakan seluruh pekerjaan rumah anak, atau selalu membela anak tanpa mencari tahu kebenaran saat ada masalah di sekolah.
Pada akhirnya, video singkat ini meninggalkan sebuah pertanyaan besar bagi masyarakat, khususnya para orang tua.
Di manakah batas antara kasih sayang yang mendukung dengan perlindungan yang justru melumpuhkan?
Baca Juga: Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
Sementara sang anak dalam video itu duduk dengan tenang, perdebatan tentang masa depannya dan masa depan pendidikan karakter anak Indonesia terus berkecamuk di dunia maya.
Tag
Berita Terkait
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
Anies Baswedan Dulu 'Nakal' Suka Berkelahi, Dihukum ke Perpustakaan Malah Ketagihan, Kok Bisa?
-
Jarang Bahas Anak, Indah Permatasari Kini Bahas Pola Asuhnya ke Naka
-
Sekolah Bukan Satu-satunya! Siapa Saja yang Bertanggung Jawab Atas Pendidikan Karakter?
-
Memperkuat Fondasi Bangsa: Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta