Suara.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon mengingatkan pentingnya penemuan ulang jati diri bangsa di tengah ancaman pembungkaman narasi kebudayaan. ia menyebut pergulatan pemikiran adalah inti dari perjalanan kebudayaan.
Hal ini disampaikannya dalam forum GREAT Lecture bertajuk “Polemik Kebudayaan Manusia Indonesia: Dunia Baru dan Kebudayaan Baru” di Golden Ballroom 2, Hotel Sultan, Jakarta.
“Harus ada reinventing Indonesia’s identity—penemuan ulang jati diri Indonesia,” beber Fadli Zon ditulis pada Jumat (15/8/2025).
Ia menekankan dua karakter utama kebudayaan bangsa, yaitu kekayaan dan ketuaan. Menurutnya, Indonesia memiliki mega-diversity, bukan sekadar keberagaman, melainkan keberlimpahan yang tiada tanding di dunia.
Politisi Gerindra itu menyebut, kekayaan budaya itu mencakup 2.213 warisan tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO.
“Budaya kita sangat tua. Tapi kini, narasi kebudayaan justru dibungkam. Padahal, peradaban kita sudah lebih dulu global,” katanya.
Fadli menyinggung temuan Homo erectus Indonesia yang hidup 1,8 juta tahun lalu, serta lukisan gua di Muna dan Maros yang lebih tua dibanding di Eropa.
“Kita ini melting pot sejak dulu kala. Kita bukan tempat tujuan. Tapi tempat keberangkatan,” ujarnya.
Ia juga mengutip Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 yang menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budaya di tengah peradaban dunia.
Baca Juga: Gibran 'Sulap' Dasi di Sidang Tahunan: Disambut Puan Berdasi Merah, Dampingi Prabowo Berubah Biru
Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, turut menyampaikan kritik keras terhadap para elite.
"Elite harus paham budaya. Terutama budaya di wilayah kepemimpinannya sendiri," ujarnya.
Ia menilai diskusi kebudayaan di ruang publik, apalagi di televisi, kian langka. Menurutnya, jika pembicaraan soal budaya berhenti, nilai keadaban bangsa pun terancam hilang.
Syahganda mencontohkan kasus di Pati yang mencuat belakangan ini.
“Struktur menaikkan PBB seenaknya, tanpa memahami kultur masyarakat yang sedang menjerit karena tekanan ekonomi. Maka terjungkallah bupati,” pungkasnya
Berita Terkait
-
Gibran 'Sulap' Dasi di Sidang Tahunan: Disambut Puan Berdasi Merah, Dampingi Prabowo Berubah Biru
-
'Buang' Tradisi Jokowi? Begini Penampilan Presiden Prabowo di Sidang Tahunan MPR
-
Sidang Tahunan MPR: SBY Dikawal AHY, Jokowi Hadir Tanpa Iriana, Megawati Belum Muncul
-
Gempar! Diam-diam Temui Try Sutrisno, Taktik Gibran Redupkan Isu Pemakzulan?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa