Suara.com - Panggung politik Kabupaten Pati memanas. Kurang dari setahun setelah dilantik pada awal 2025, kursi Bupati Sudewo kini berada di ujung tanduk.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati secara resmi telah menyetujui penggunaan hak angket dan membentuk Panitia Khusus (Pansus), sebuah langkah krusial yang dapat berujung pada pemakzulan.
DPRD Pati membentuk Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Sudewo, menandai babak baru konflik politik usai gelombang protes warga.
Langkah ini bukan sekadar manuver politik biasa.
Ini adalah puncak dari eskalasi ketegangan antara eksekutif dan legislatif, yang kini memasuki babak pertarungan terbuka.
Peta Kekuatan: PDIP Sebagai Motor Oposisi vs Koalisi Gemuk Sudewo
Untuk memahami potensi keberhasilan hak angket ini, kita perlu membedah peta kekuatan politik di DPRD Pati.
Kubu Oposisi dimotori oleh PDI Perjuangan (PDIP) yang merupakan partai dengan perolehan kursi terbanyak di parlemen lokal.
Sebagai kekuatan oposisi utama, PDIP memiliki daya gedor politik yang signifikan untuk menginisiasi dan mengawal proses hak angket hingga tuntas.
Baca Juga: Selain Pati, Sederet Daerah Ini Juga Jadi Korban Kenaikan PBB
Kubu Pemerintah, Bupati Sudewo, seorang kader Partai Gerindra, tidak berdiri sendiri.
Ia didukung oleh koalisi 7 partai politik. Tiga di antaranya Nasdem, Golkar, dan PKB memiliki jumlah kursi yang cukup berpengaruh di DPRD.
Secara matematis, kekuatan ini terlihat cukup berimbang.
Namun, hak angket bukan sekadar permainan angka, melainkan juga pertarungan narasi, lobi politik, dan soliditas koalisi.
Analisis & Prediksi: Jalan Terjal Menuju Pemakzulan
Meskipun PDIP berhasil menggolkan hak angket, jalan untuk benar-benar memakzulkan Bupati Sudewo masih sangat terjal dan penuh liku. Berikut prediksinya:
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?
-
Istana Dukung Langkah Pemda Larang Pesta Kembang Api di Perayaan Tahun Baru
-
Bambang Widjojanto Ingatkan KPK Tak Tunda Penetapan Tersangka karena Perhitungan Kerugian Negara
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK