Bagi Ginting, ini adalah sinyal jelas bahwa ada agenda politik di baliknya, sebuah "investasi" loyalitas kepada korps yang dikenal memiliki militansi dan esprit de corps yang luar biasa tinggi.
Siapa Ali Sadikin? Komandan Keras Pembangun Jakarta
Untuk memahami signifikansi penganugerahan ini, penting untuk menilik kembali jejak langkah Ali Sadikin. Lahir di Sumedang pada 7 Juli 1927, pria yang akrab disapa Bang Ali ini adalah perwira tinggi KKO Angkatan Laut.
Lulusan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) tahun 1945 ini meniti karier militernya dengan cemerlang, menjabat berbagai posisi strategis termasuk Deputi Kepala Staf Angkatan Laut dan Menteri Perhubungan Laut di era Orde Lama.
Namun, legasi terbesarnya terukir saat ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 1966. Selama 11 tahun memimpin ibu kota (1966-1977), tangan dingin dan visinya yang keras namun progresif berhasil mengubah wajah Jakarta yang kala itu masih berantakan.
Ia membangun Taman Ismail Marzuki (TIM), Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, hingga Taman Impian Jaya Ancol. Di balik kesuksesannya, ia juga dikenal dengan kebijakan kontroversialnya melegalkan perjudian (lotto dan kasino) untuk mendanai pembangunan kota.
Setelah tidak lagi menjabat gubernur, sikap kritisnya terhadap rezim Orde Baru Soeharto justru semakin tajam. Ia menjadi salah satu tokoh sentral dalam kelompok Petisi 50, sebuah kelompok yang berisi tokoh-tokoh berpengaruh yang mengkritik keras kebijakan pemerintah saat itu.
Sikap oposan ini membuatnya "disingkirkan" dari panggung politik nasional hingga akhir hayatnya pada 20 Mei 2008.
Baca Juga: 'Tidak akan Saya Lindungi', Ultimatum Keras Prabowo untuk Jenderal dan Politisi Korup
Berita Terkait
-
'Tidak akan Saya Lindungi', Ultimatum Keras Prabowo untuk Jenderal dan Politisi Korup
-
Upaya Kuasai Kembali Lahan Negara, Prabowo Siap Lawan Jenderal-jenderal Nakal
-
Prabowo Murka! Peringatkan Jenderal-jenderal yang Bekingi Tambang Ilegal
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Geledah Kantor Ditjen PHU, Apa Hasilnya?
-
Prabowo Kumpulkan Dasco, Kapolri hingga Kepala BIN, Bahas Apa?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi