News / Nasional
Minggu, 17 Agustus 2025 | 20:17 WIB
Bendera The Jolly Roger 'One Piece' berkibar bersamaan di bawah bendera merah putih. [Instagram]

"Kalau ini beneran negara Vivi, harusnya dia tersenyum tinggal di sini, harusnya dia nggak nangis," kata Arya menirukan esensi dialog Luffy.

Kalimat itu, bagi Arya, adalah sebuah tamparan.

"Saat mendengar atau membaca itu, gue terenyuh karena buat gue kondisinya sama kayak kita," ungkapnya.

Para pemuda dengan diawasi aparat TNI-Polri melakukan penghapusan mural One Piece di salah satu rumah warga di Padukuhan Temulawak, Kalurahan Triharjo, Sleman, Kamis (7/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Ia merefleksikannya pada kondisi Indonesia saat ini, di mana rasa takut masih membayangi kebebasan berekspresi.

"Kalau ini beneran negara kita, seharusnya kita nggak takut berekspresi. Seharusnya kita tidak takut melakukan hal-hal yang tidak melarang hukum tapi jadi takut. Kalau ini beneran negara kita tercinta, seharusnya kita tersenyum tinggal di sini," kata Arya.

Selama ketakutan itu masih ada, kemerdekaan terasa belum utuh.

Ironisnya, kecintaan pada One Piece yang melahirkan refleksi ini justru berbuah kontroversi dan tudingan makar.

Arya menganggap tudingan itu konyol dan berlebihan.

"Kenapa tiba-tiba jadi makar? Itu buat gue sesuatu yang konyol ketika orang mengibarkan bendera itu dianggap makar," tegasnya.

Baca Juga: 80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror

Situasi sedikit mereda setelah Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa fenomena tersebut adalah bentuk ekspresi rakyat, selama tidak dipertentangkan dengan bendera Merah Putih.

Namun, Arya menyayangkan pemahaman yang belum merata di kalangan aparat.

Pandangan ini diamini oleh Tria, yang juga seorang jurnalis penggemar berat One Piece.

Penjajahan Gaya Baru dan Refleksi dari Dunia Fiksi

Baginya, penjajahan di era modern tidak selalu datang dari bangsa asing.

"Penjajahan yang dirasakan oleh rakyat bisa datang dari otoritas pemerintahan kita sendiri," ujarnya.

Load More