Suara.com - Praktik politik uang yang kian menggurita di setiap perhelatan pemilu di Indonesia disebut bukan lagi sekadar pelanggaran, melainkan sudah menjadi akar dari berbagai masalah kronis bangsa.
Hal ini diungkapkan oleh pakar antropologi politik dari University of Amsterdam, Belanda, Prof Ward Berenschot.
Menurutnya, fenomena 'serangan fajar' telah berevolusi dari praktik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi menjadi sebuah mekanisme sistematis dan masif yang dianggap wajar oleh para kontestan politik.
Kondisi ini ia amati telah memburuk secara signifikan dalam satu dekade terakhir.
"Saya sudah ikuti, mantau pemilu di Indonesia sejak 2009. Saat itu sudah ada praktik bagi uang, amplop. 'Serangan fajar'. Tapi, saat itu calon masih malu. Praktik 'serangan fajar' terjadi, tapi skala kecil," katanya di kampus FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (20/8/2025).
Kini, situasinya berbalik total. Berdasarkan wawancaranya dengan banyak calon kepala daerah, hampir semua mengaku mustahil untuk menang tanpa menggelontorkan uang dalam jumlah besar.
"Saat ini di setiap pilkada intensitas 'serangan fajar' naik, dan hampir semua calon yang berkontestasi yang diwawancarainya mengaku kalau tidak keluar uang tidak mungkin menang," tegasnya.
"Jadi, itu (politik uang, red.) sudah menjadi praktik yang sistematis yang yang sangat masif di Indonesia."
Penegasan ini disampaikannya dalam acara pemutaran film dokumenter "Amplop Demokrasi" yang diproduksi oleh Watchdoc Documentary.
Baca Juga: Jejak Janggal Kuota Haji: MAKI Adukan Beda Aturan di 2023 dan 2024 yang Diduga Picu Pungli Rp 691 M
Film tersebut merupakan hasil penelitiannya bersama 14 peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membedah dampak destruktif politik uang di Pilkada 2024.
Lebih jauh, Prof Berenschot memaparkan bahwa ongkos politik yang melambung tinggi akibat masifnya politik uang adalah biang kerok dari berbagai persoalan fundamental di Tanah Air.
"Ongkos politik menjadi akar masalah korupsi, dominasi oligarki, hingga menjadi akar masalah dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan kerusakan lingkungan. 'Many problem'. Karena biaya politik mahal," paparnya.
Oleh karena itu, ia mendesak agar pemerintah dan seluruh elemen masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata persoalan ini.
"Pemerintah Indonesia harus ambil serius krisis ini dan tegas untuk hapuskan praktik serangan fajar, dan melaksanakan sebuah perubahan sistem elektoral untuk mengurangi pengaruh politik uang," serunya.
Di sisi lain, Wakil Rektor Undip, Wijayanto, Ph.D, menyoroti lingkaran setan yang membuat politik uang sulit diberantas. Menurutnya, semua pihak seolah terpenjara dalam sistem yang rusak ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi