Suara.com - UPH Festival 2025 bukan sekadar acara penyambutan—ini adalah titik awal pembentukan pemimpin. Melalui salah satu sesi unggulan, UPH Leadership Journey yang dibawakan oleh Dr. Andry M. Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. (Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations) pada 16 Agustus 2025, mahasiswa baru dibekali strategi dan arah sejak hari pertama—agar siap membawa dampak nyata, baik selama masa studi maupun setelah mereka lulus.
“Masuk UPH berarti siap menjadi pemimpin. Kalian di sini bukan sekadar belajar, tapi untuk memberi dampak,” ujar Dr. Andry. Pesan ini sejalan dengan visi UPH sebagai institusi pendidikan tinggi yang berpusat pada Kristus, yang mempersiapkan pemimpin yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak bagi dunia.
Berikut lima poin penting bagi mahasiswa baru dari sesi pembekalan UPH Leadership Journey, untuk siap memulai perjalanan mereka menjadi pemimpin.
1.Definisikan Sukses Versimu
“Sukses adalah ketika kalian mencapai tujuan yang jelas dan spesifik — tujuan yang lahir dari panggilan Tuhan atas hidup kalian. Jangan terjebak hanya mengejar standar diri sendiri atau ekspektasi orang lain,” tegas Dr. Andry.
Karena itu, memiliki tujuan yang jelas menjadi kompas utama yang menuntun setiap langkah, mengarahkan energi pada hal-hal yang benar-benar penting. Dengan arah yang teguh, setiap proses terasa lebih bermakna, dan saat tantangan datang, motivasi tidak mudah padam.
2.Empat Tahap Pembentukan Pemimpin Utuh
“Kami tidak ingin melahirkan pemimpin yang setengah-setengah. Di UPH, tubuh, jiwa, dan roh kalian diperlengkapi — matang dalam pengetahuan, kuat dalam iman, dan dewasa secara karakter,” tegas Dr. Andry.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa UPH telah merancang kurikulum kepemimpinan berbasis modul pelatihan kepemimpinan global yang sudah dipakai secara luas di dunia profesional.
Kurikulum ini membimbing mahasiswa melalui empat tahapan Leadership Journey. Perjalanan ini dimulai dari Lead Self—belajar memahami diri, mengatur waktu, dan membangun disiplin. Dilanjutkan dengan Lead Others untuk mengembangkan kemampuan menginspirasi, memotivasi, dan menumbuhkan empati. Tahap ketiga, Lead Team, membekali mahasiswa untuk mengelola tim secara harmonis, produktif, dan penuh kepercayaan. Hingga akhirnya mencapai Lead Organization, yaitu memimpin organisasi dengan visi yang jelas, strategi yang matang, dan keberanian mengambil keputusan penting.
Keempat tahap ini bukan sekadar teori, tetapi diwujudkan melalui pengalaman nyata—mulai dari pelatihan kepemimpinan, proyek kolaboratif, hingga kesempatan memimpin organisasi kemahasiswaan yang secara aktif difasilitasi oleh UPH bagi seluruh mahasiswanya.
Baca Juga: Musik, Budaya, dan UMKM Binaan Tersaji Apik di Konser HUT ke-80 RI Freeport Indonesia
3.Belajar di Luar Kelas
Dr. Andry menegaskan bahwa proses belajar sejati tidak berhenti di ruang kuliah. Pengalaman berorganisasi, kolaborasi lintas jurusan dan fakultas, hingga pelayanan masyarakat adalah medan latihan nyata yang membangun jejaring, melatih kemampuan mengelola konflik, dan mengasah adaptasi dalam situasi baru. Tantangan-tantangan inilah yang membentuk ketangguhan dan karakter, sekaligus membekali mahasiswa dengan kepemimpinan yang relevan untuk dunia kerja maupun pengabdian di masa depan.
“Manfaatkan seluruh sarana, kegiatan, dan fasilitas kampus. Belajarlah di luar kelas, ikuti kegiatan mahasiswa, experiential learning, dan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan,” pesan Andry.
4.Latih Empati, Bukan Hanya Skill
Empati menjadi fondasi penting bagi pemimpin untuk memahami dan merespons kebutuhan orang lain. Di UPH, nilai ini turut diasah melalui pelayanan, kerja sama tim, dan interaksi lintas budaya, sehingga mahasiswa belajar melihat dunia lebih luas.
Salah satu contoh nyata adalah Nikita Novena, mahasiswi Psikologi 2023 sekaligus Ketua Service Learning Community (SLC). Ia menegaskan, “Pemimpin hebat bukan hanya yang mengarahkan, tetapi juga yang mau mendengar. Dengan empati, kita bisa memahami kebutuhan dan potensi orang lain.”
Nikita menambahkan bahwa empati sering lahir dari tindakan-tindakan sederhana—seperti membantu teman, menjadi pendengar yang baik, atau memberi dukungan tepat pada waktunya. Di UPH, mahasiswa dilatih untuk mempraktikkan kepedulian ini setiap hari, sehingga terbentuk pribadi pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga hangat dan peka terhadap lingkungannya.
5.Berani Keluar dari Zona Nyaman
Keberanian sering kali menjadi titik awal lahirnya kepemimpinan. Ruvelino Mangindaan, mahasiswa Manajemen 2023 sekaligus Ketua BEM UPH 2025/2026, mengaku awalnya merupakan pribadi yang introvert, pemalu, dan lebih nyaman berada di balik layar. Namun melalui rangkaian pelatihan Leadership Journey di UPH, ia terdorong keluar dari zona nyaman—membangun relasi yang lebih luas, berani tampil di hadapan publik, dan terus mengasah kemampuan kepemimpinannya.
Berita Terkait
-
Musik, Budaya, dan UMKM Binaan Tersaji Apik di Konser HUT ke-80 RI Freeport Indonesia
-
Mendagri dan Kadin Bahas Pemberdayaan UMKM untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Perjalanan UMKM Susu Mbok Darmi dan Ayam Bang Dava Mengangkat Cita Rasa Indonesia Lewat ShopeeFood
-
Dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara, Ini Kisah Sukses UMKM Bersama Rumah BUMN Binaan BRI
-
Patra Niaga Dukung UMKM Nasional Naik Kelas dan Mendunia, Perkuat Ekonomi Daerah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!