Suara.com - Teriakan "bubarkan DPR" kembali menggema di media sosial di tengah banyaknya isu panas mengenai lembaga tersebut, mulai dari gaji anggota DPR RI hingga kinerjanya yang dinilai tak mewakili rakyat.
Di tengah panasnya isu mengenai kinerja anggota dewan belakangan ini, Indonesia memiliki jejak sejarah ketika Presiden RI dan DPR RI berada di titik nadir hubungan mereka.
Dua sosok presiden dengan latar belakang dan era yang berbeda, Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sama-sama pernah mengeluarkan dekrit pembubaran DPR RI karena menganggap lembaga legislatif tidak lagi sejalan dengan semangat negara.
Era Soekarno: Dari Dekrit Presiden Hingga Lahirnya DPR Gotong Royong
Kisah pembubaran DPR RI pertama terjadi di era kepemimpinan Presiden RI pertama, Soekarno.
Puncaknya adalah ketika situasi politik negara berada dalam ketidakpastian di bawah sistem Demokrasi Parlementer.
Konstituante, badan yang bertugas merumuskan UUD baru pengganti UUDS 1950, gagal mencapai kesepakatan setelah bertahun-tahun bersidang.
Melihat kebuntuan politik yang berlarut-larut, Soekarno mengambil langkah radikal dengan mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan menyatakan kembalinya Indonesia ke UUD 1945.
Meski awalnya dekrit ini tidak membubarkan DPR hasil Pemilu 1955, konflik antara presiden dan parlemen tak terhindarkan.
Baca Juga: Nasib Wamenaker Immanuel Ebenezer di Ujung Tanduk Pasca-OTT KPK
DPR menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan oleh pemerintah yang dinilai sebagai bentuk pembangkangan oleh Soekarno.
Karena itu, Soekarno mengeluarkan Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1960 yang secara resmi membubarkan DPR hasil pemilu.
Tak berhenti di situ, ia kemudian membentuk DPR Gotong Royong (DPR-GR), di mana seluruh anggotanya ditunjuk langsung oleh presiden, bukan lagi melalui pemilihan umum.
Langkah ini menandai dimulainya era Demokrasi Terpimpin, di mana kekuasaan eksekutif menjadi sangat dominan.
Era Gus Dur: Maklumat di Ujung Kekuasaan
Langkah serupa juga pernah dicoba oleh Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Berita Terkait
-
Suara Live! Jerome Polin Geram ke Wakil DPR Adies Kadir, Istana Tak Mau Cawe-cawe Soal Tunjangan
-
Dasco: Presiden Prabowo Tak Akan Lindungi dan Bantu Noel
-
Anak Anggota DPR, Kiesha Alvaro Pamer Surat Tilang: Nggak semua Anak DPR Suka Nyuap
-
Bukti Kumpulan Pernyataan Asbun Anggota DPR: Fasilitas Tak Sesuai dengan Kualitas!
-
DPR Makin Gak Ada Akhlak? Viral Tuding Rakyat 'Senang Liat Orang Susah' Demi Tunjangan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota