Suara.com - Duka mendalam menyelimuti keluarga kecil di Lampung atas kepergian Alesha Erina Putri, seorang bayi mungil berusia dua bulan.
Kematiannya setelah menjalani operasi di RSUDAM Lampung bukan hanya meninggalkan luka, tetapi juga membuka kotak pandora yang mengungkap serangkaian kejanggalan serius, mulai dari dugaan pungutan liar (pungli) hingga pengakuan dokter yang memicu kontroversi.
Kasus yang menimpa bayi penderita kelainan usus ini kini menjadi sorotan tajam, memaksa pihak rumah sakit hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk turun tangan. Berikut adalah enam fakta kunci yang terungkap dari tragedi memilukan ini.
1. Dugaan Pungli Rp8 Juta ke Rekening Pribadi Dokter
Perjalanan medis Alesha sampai pada titik krusial ketika dokter spesialis bedah anak, Billy Rosan (BR), menawarkan dua opsi operasi.
Opsi pertama ditanggung BPJS, namun opsi kedua yang disebut sebagai operasi sekali tindakan, mengharuskan keluarga membeli alat medis khusus seharga Rp8 juta.
Kejanggalan terbesar adalah metode pembayarannya: uang tersebut tidak disetor ke kasir rumah sakit, melainkan ditransfer langsung ke rekening pribadi Dokter Billy di Bank Lampung.
2. Pengakuan Dokter Billy
Saat dikonfrontasi, Dokter Billy membenarkan adanya permintaan transfer ke rekening pribadinya. Namun, ia membingkainya sebagai sebuah "opsi" yang diserahkan sepenuhnya kepada keluarga.
Baca Juga: 6 Fakta Miris Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta
Menurutnya, tindakan itu terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan lain untuk memfasilitasi pembelian alat yang tidak ditanggung BPJS.
“Alat itu opsi, opsi itu diserahkan kepada keluarga. Saya tidak bisa menahan opsi, keluarga yang memutuskan. (Pembayaran ke rekening pribadi) itu opsi, karena tidak ada pilihan lain lagi,” ujarnya.
Sembari mengakui kemungkinan adanya kesalahan, ia juga menekankan bahwa keputusan akhir ada di tangan keluarga. “Saya sudah melakukan permohonan maaf sejak awal kepada keluarga.”
3. Sanksi Tegas RSUDAM
Manajemen RSUDAM Lampung tidak tinggal diam. Merespons cepat kemarahan publik dan laporan keluarga, pihak rumah sakit langsung menjatuhkan sanksi tegas. Dokter Billy Rosan untuk sementara waktu dihentikan dari semua praktik dan layanan medis di lingkungan RSUDAM.
Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan Medik, dr. Yusmaidi, mengonfirmasi sanksi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global