Pendapatan per kapita Jepang memang jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Menurut data Bank Dunia terbaru, pendapatan per kapita Jepang mencapai USD 39.000 per tahun.
Di sisi lain, pendapatan Indonesia masih berada di kisaran USD 4.000-5.000 per tahun.
Jika dihitung, harga beras Rp100 ribu per kilogram di Jepang hanya setara 2-3 persen dari pendapatan harian warga mereka.
Sementara harga beras Rp15-16 ribu per kilogram di Indonesia bisa menyerap porsi cukup besar dari pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Perbedaan ini membuat perbandingan yang dilakukan Mentan Amran dipandang kurang adil bagi masyarakat Indonesia.
Untuk memahami konteks lebih jauh, perlu melihat standar upah minimum di Jepang yang dikenal dengan sebutan minimum wage.
UMR di Jepang dihitung per jam dan berbeda di setiap prefektur.
Rata-rata upah minimum nasional pada 2024 tercatat 1.054 yen per jam atau sekitar Rp116 ribu.
Baca Juga: Titiek Soeharto Cek Harga Beras di Kampung Menteri Pertanian, Ini Hasilnya!
Tokyo menjadi wilayah dengan upah minimum tertinggi, yakni 1.163 yen per jam atau sekitar Rp128.471.
Jika dikalkulasi bulanan dengan asumsi 40 jam kerja per minggu, maka pekerja di Tokyo bisa mengantongi sekitar Rp20,5 juta.
Prefektur Kanagawa memiliki upah minimum 1.162 yen per jam atau Rp128.361.
Sementara di Osaka, upah minimum per jam mencapai 1.114 yen atau sekitar Rp123.097.
Prefektur dengan upah minimum terendah adalah Tottori dengan 900 yen per jam atau sekitar Rp99.450.
Dengan rata-rata upah sebesar itu, harga beras Rp100 ribu per kilogram di Jepang tentu tidak terlalu membebani daya beli masyarakat.
Berita Terkait
-
Titiek Soeharto Blak-blakan Ungkap 'Kenakalan' Masa SMA, Raffi Ahmad Tercengang
-
Satu Almamater SMA dengan Raffi Ahmad, Terungkap Kenakalan Titiek Soeharto
-
Sekjen Kemendagri Minta Pemda Dukung Perum Bulog Realisasikan Program SPHP: Stabilisasi Harga Beras
-
Video Prabowo Diputar di Sidang Tahunan MPR, Titiek Soeharto Berderai Air Mata!
-
Beras Murah Masih Minim Disalurkan, Pedagang Pasar Tak Bisa Pakai Aplikasi Jadi Biang Kerok?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi