Suara.com - Universitas Indonesia (UI) menuai kritik keras setelah menghadirkan akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, dalam acara orasi ilmiah untuk mahasiswa pascasarjana. Kehadiran sosok yang dikenal sebagai pendukung kebijakan agresif Israel di Gaza itu dinilai mencederai nilai kemanusiaan dan keadilan.
Direktur Utama Baitul Maqdis Institute, Fahmi Salim, mengatakan bahwa UI sebagai lembaga akademik seharusnya berhati-hati dalam memilih pembicara.
"Peter Berkowitz, mantan pejabat AS pada era periode pertama Presiden Donald Trump, tercatat sebagai salah satu arsitek narasi pembenaran terhadap tindakan militer Israel yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Jalur Gaza," kata Fahmi dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Fahmi menyebut, melalui berbagai opini yang dipublikasikan di media konservatif Amerika Serikat, Berkowitz secara konsisten membela tindakan Israel dan mengkritik keras kalangan yang menentang genosida di Gaza.
Beberapa tulisannya yang dianggap sarat dengan bias pro-Israel antara lain Human-Rights Bodies Corrupt Human Rights To Vilify Israel (27 April 2025), Disregarding Military Necessity To Accuse Israel of War Crimes (22 Desember 2024), serta Trump and Congress Gear Up To Fight Campus Antisemitism (24 November 2024).
"Dalam opini-opininya, terpampang jelas bagaimana pandangan-pandangannya sangat bias dan selalu memakai perspektif penjajah dan mengabaikan pandangan-pandangan akademik terhadap hak-hak bangsa Palestina," kata Fahmi.
Baitul Maqdis Institute menilai alasan UI yang mengaku kecolongan dan kurang teliti dalam memeriksa latar belakang narasumber tidak bisa diterima. Pasalnya, jejak opini Berkowitz yang terang-terangan mendukung kebijakan Israel mudah ditemukan di ruang publik.
Atas insiden ini, Baitul Maqdis Institute mendesak UI untuk melakukan investigasi internal. Selain itu, UI diminta memperjelas posisi institusionalnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga: KPK Skakmat Noel Ebenezer usai Ngemis-ngemis ke Prabowo: Jangan Dikit-dikit Minta Amnesti!
Berita Terkait
-
Polisi Pukul Mundur Massa Pendemo 25 Agustus di DPR, Emak-emak Melawan: Rakyat yang Berkuasa!
-
Demo 25 Agustus Memanas! Massa Sempat Dicegat Barikade Polisi saat Longmarch ke DPR
-
Ribuan Aparat Jaga Ketat DPR Imbas Demo Besar 25 Agustus, Polisi: Jangan Terprovokasi Berita Negatif
-
Pilih Bungkam, Bahlil Lahadalia Malah Melengos Jawab yang Lain usai Ditanya Kasus Noel, Mengapa?
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
150 Batalyon Infanteri Teritorial Dibentuk Mulai 2025, Tujuannya untuk Apa?
-
Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif Telkom Rugikan Negara Rp464 M, 11 Nama Diseret ke Meja Hijau
-
Kemendagri Minta Pemkot Malang Aktifkan Kembali Siskamling untuk Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa
-
Survei CISA: Masyarakat Puas dengan Kinerja Polri, Bisa Menjadi Simbol Supremasi Sipil
-
Bukan di Tahanan Ayah Tiri Alvaro Kiano Tewas Bunuh Diri di Ruang Konseling, Kenapa Bisa?
-
Misteri Baru Kasus Alvaro Kiano: Ayah Tiri Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel Buka Suara
-
Studi Banding Transportasi di Berlin, Pramono Anung Cari Solusi Macet Jakarta
-
'Suaranya Saya Kenal', Kesaksian Marbot Ungkap Detik-detik Alvaro Dibawa Ayah Tiri Pembunuhnya
-
Palu MA Sudah Diketuk! Mario Dandy Kini Hadapi Total 18 Tahun Penjara, Akhir dari Segalanya?
-
Peradi SAI Soal KUHAP Baru: Polisi-Jaksa akan Lebih Profesional, Advokat Tak Lagi Jadi 'Penonton'