Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, legislator yang berada di gedung parlemen harus mau menemui massa yang melakukan demonstrasi, Senin (25/8/2025).
Dasco mengatakan, dirinya dan sejumlah pemimpin DPR tengah berada di Istana Negara, Jakarta Pusat, untuk menerima Tanda Kehormatan dari Presiden.
Namun, ia mengaku telah menugaskan anggota DPR lain yang bersiaga di lokasi untuk menemui para pengunjuk rasa.
Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui usai menghadiri upacara penganugerahan tanda jasa.
"Saya kebetulan berada di sini (Istana Negara). Tapi kami sudah mendelegasikan kepada kawan-kawan yang standby di DPR," kata Dasco di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin.
Pada saat yang hampir bersamaan, ribuan orang dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa, terlibat aksi saling dorong dan lempar dengan aparat.
Kolong jembatan layang Senayan menjadi titik didih, di mana massa nekat menerobos jalan tol untuk menjebol blokade, sementara polisi dihujani bambu dari atas jembatan.
Dasco, dalam keterangannya, menegaskan pimpinan DPR sangat menghormati hak konstitusional warga negara untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.
Ia memahami bahwa demonstrasi adalah salah satu cara efektif untuk menyalurkan aspirasi kepada para wakil rakyat.
Baca Juga: Polisi Membabi Buta! Wartawan yang Liput Aksi Bubarkan DPR Dipukuli
Namun, ia juga memberikan imbauan agar aksi yang dikenal sebagai "Demo 25 Agustus" itu dapat berjalan dengan tertib dan tidak anarkistis.
Sebuah imbauan yang terdengar terlambat jika melihat eskalasi kekerasan yang sudah terjadi di lapangan.
"Kami berharap masyarakat ataupun adik-adik yang menunjukkan aspirasi kepada negara, agar tertib melalui aturan yang berlaku," kata Dasco.
Tuntutan massa aksi kali ini bergaung cukup kencang.
Salah satu isu utama yang diusung oleh kelompok mahasiswa, termasuk dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI, adalah desakan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
RUU ini dianggap sebagai instrumen krusial untuk memberantas korupsi secara efektif dengan memiskinkan para koruptor.
Berita Terkait
-
Aksi Simbolik di Depan DPR: Ibu Ester Bawa Bunga Matahari, Harapannya Tak Terduga
-
Polisi Membabi Buta! Wartawan yang Liput Aksi Bubarkan DPR Dipukuli
-
Massa Aksi Bubarkan DPR Jebol Blokade Lewat Tol, Polisi Dihujani Bambu
-
Demo 25 Agustus di DPR Ricuh: Pendemo Dibopong Gegara Luka-luka, Polisi Dicap Anarkis!
-
Dave Laksono Tegaskan Rapat Tak Goyah: Suasana Panas di Luar, RDPU RUU Penyiaran Tetap Khidmat
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum