Suara.com - Sebuah 'harta karun' tak terduga muncul di tengah pusaran skandal korupsi Bank BJB senilai Rp 222 miliar. Sebuah mobil klasik Mercedes Benz 280 SL yang pernah dimiliki oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, kini disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terkait dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Fakta mengejutkan ini sontak menyeret nama keluarga Habibie ke dalam lingkaran kasus. Putra sulung sang teknokrat, Ilham Habibie, kini resmi dipanggil KPK untuk diperiksa mengenai jejak kepemilikan mobil legendaris tersebut.
Plt Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, membeberkan alasan mengapa keterangan Ilham Habibie menjadi sangat krusial. Menurutnya, nilai mobil sitaan ini bukan hanya terletak pada fisiknya, tetapi pada sejarah yang melekat padanya, yang dibuktikan melalui selembar dokumen penting.
“Kalau tidak salah, karena itu yang menjadi nilainya itu adalah... STNK-nya masih STNK atas nama papa-nya (Ilham Habibie)," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).
Dokumen inilah yang membuat mobil tersebut memiliki nilai historis dan finansial yang sangat tinggi. KPK kini perlu menelusuri bagaimana mobil dengan darah biru ini bisa berpindah tangan dan berakhir menjadi aset yang diduga terkait dengan kasus korupsi.
Ilham Habibie, yang sempat menjadi calon wakil gubernur Jawa Barat, dijadwalkan diperiksa pada Jumat (22/8) lalu. Namun, ia berhalangan hadir.
"Yang jelas beliau sudah memberikan waktu untuk dimintai keterangan sama kami," ujar Asep.
Jejak Mengarah ke Ridwan Kamil, Kapan Dipanggil?
Meskipun mobil tersebut memiliki sejarah kepemilikan oleh BJ Habibie, KPK menyitanya karena diduga kuat dimiliki oleh Ridwan Kamil. Sebelumnya, pada Senin, 10 Maret 2025, penyidik KPK juga telah menggeledah rumah Ridwan Kamil dan menyita sejumlah dokumen.
Baca Juga: Minta Korupsi Sudewo Diusut, Warga Pati Kirim Surat Massal ke KPK
Namun, hingga kini, pertanyaan besar yang menggantung di benak publik adalah kapan Ridwan Kamil akan dipanggil untuk diperiksa?
"Nanti jika sudah ada jadwal pemanggilannya, tentu nanti kami akan sampaikan ya karena KPK sifatnya transparan," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Jumat (22/8/2025) lalu.
Di balik drama mobil klasik ini, terungkap modus korupsi yang sangat terstruktur. Kasus ini telah menjerat mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, bersama empat orang lainnya.
Mereka diduga 'bermain' dengan dana iklan sebesar Rp 409 miliar pada periode 2021-2023. Dari jumlah tersebut, KPK mengendus adanya kerugian negara sebesar Rp 222 miliar.
Uang haram ini, menurut KPK, tidak masuk ke kantong pribadi, melainkan digunakan sebagai dana non-budgeter atau 'dana taktis' Bank BJB. Praktik ini diduga dilakukan dengan cara menunjuk enam agensi iklan secara tidak sesuai prosedur, yang penunjukannya diduga sudah 'dikunci' sejak awal oleh Dirut Yuddy Renaldi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida