Suara.com - Sikap Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, di Palu baru-baru ini menjadi sorotan tajam di panggung politik nasional.
Di satu sisi, ia mengeluarkan klaim heroik tentang peran partainya. Di sisi lain, ia memilih bungkam saat dihadapkan pada isu paling krusial saat ini korupsi.
Kontradiksi ini memunculkan sejumlah fakta menarik tentang strategi komunikasi dan posisi politik Partai Golkar di awal pemerintahan Prabowo-Gibran.
1. Bungkam Seribu Bahasa Soal OTT Wamenaker
Ini adalah fakta utamanya. Saat media bertanya langsung mengenai tanggapan dan langkah Golkar terkait kasus OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Bahlil secara sadar menolak untuk menjawab.
Ia memilih menghindar dan mengalihkan pembicaraan, sebuah gestur yang sangat kentara di hadapan para jurnalis.
2. Klaim Gagah: Golkar Adalah 'Garda Terdepan' Lawan Penyakit
Ironisnya, tak lama setelah bungkam soal korupsi, Bahlil melontarkan retorika yang sangat kuat. Ia menganalogikan, "kalau ada bibit penyakit mencoba untuk mengganggu stabilitas pemerintahan, maka garda terdepan yang akan mengganggu bibit penyakit itu adalah Partai Golkar."
Klaim ini langsung menjadi sorotan karena dianggap kontradiktif dengan sikap diamnya terhadap 'penyakit' korupsi.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Raih Tanda Jasa, Golkar Klaim Buktikan Kapasitas Kepemimpinan!
3. Punya 11 'Pemain' Kunci di Kabinet Prabowo
Sikap Bahlil menjadi sangat signifikan karena posisi tawar partainya. Partai Golkar adalah salah satu kekuatan terbesar di kabinet dengan 8 kursi menteri dan 3 kursi wakil menteri.
Dengan kekuatan sebesar ini, publik menuntut akuntabilitas dan sikap yang jelas dari Golkar terhadap isu integritas pemerintahan, bukan sekadar diam.
4. Bukan Sekadar Ketum Partai, Tapi Juga Menteri Aktif
Perlu diingat, Bahlil Lahadalia bukan hanya Ketua Umum Partai Golkar. Ia juga merupakan seorang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) aktif di kabinet.
Sikap bungkamnya bisa dilihat bukan hanya sebagai sikap partai, tetapi juga sebagai sikap seorang pejabat tinggi negara terhadap kasus korupsi yang menimpa rekannya di pemerintahan.
Tag
Berita Terkait
-
Bahlil Lahadalia Raih Tanda Jasa, Golkar Klaim Buktikan Kapasitas Kepemimpinan!
-
Gus Ipul Ungkap Fenomena Tak Terduga: Warga Kini Ramai-Ramai Tolak Bansos!
-
CEK FAKTA: Prabowo Akan Ambil Alih Seluruh Pabrik Asing di Indonesia?
-
Skandal Nampan MBG Prabowo Diduga Mengandung Lemak Babi, Publik Murka: Haram Dong?
-
DPR Setuju, Kementerian Haji Siap Lahir, Menteri Hukum: Perpres Sedang Dikebut!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode