Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus barang lain yang diduga diterima eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel. Tak puas hanya dengan temuan uang Rp 3 miliar dan sebuah motor Ducati, lembaga antirasuah ini kini tengah mendalami kemungkinan adanya penerimaan haram lainnya.
Yang lebih mencengangkan, KPK membongkar bagaimana Noel diduga terlibat dalam skandal ini. Bukannya memberantas praktik pemerasan yang sudah ada, mantan aktivis ini justru diduga ikut main mata dan kecipratan dari seorang pejabat yang dijuluki 'Sultan' di Kemenaker.
Plt Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, membeberkan kronologi yang sangat ironis. Menurutnya, saat Noel baru menjabat sebagai wamenaker, ia melakukan orientasi dan akhirnya mengetahui adanya praktik pemerasan sertifikasi K3 yang sudah berjalan lama.
Namun, alih-alih mengambil tindakan tegas untuk memberantas borok tersebut, Noel justru diduga berkomunikasi dengan Irvian Bobby Mahendro, seorang PPK yang menjadi operator lapangan dan dijuluki 'Sultan' karena memegang aliran dana haram.
“Jadi, yang bersangkutan itu pas masuk, orientasi lah di situ kan ya. Yang bersangkutan mengetahui... bahwa ada praktek itu," kata Asep kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
Dari komunikasi itulah, diduga terjadi deal yang berujung pada aliran dana untuk Noel.
“Nah, ini apakah ada uang yang lain? Ini yang sedang kami dalami," tegas Asep.
Uang Renovasi Rumah dan Hadiah Ducati
KPK mengungkap bahwa uang Rp 3 miliar dan motor Ducati yang telah disita memiliki tujuan yang sangat spesifik. Aliran dana tersebut diduga kuat terkait dengan permintaan Noel untuk biaya renovasi rumah pribadinya.
Baca Juga: Sengaja Disembunyikan? KPK Temukan 4 HP Eks Wamenker Noel di Plafon Rumah
"Makanya diberikanlah motor Ducati itu. Termasuk juga uang yang menurut pengakuan sementara dari IBM (Irvian Bobby Mahendro) dan saksi-saksi itu untuk renovasi rumahnya (Noel)," ungkap Asep.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan total 11 orang sebagai tersangka setelah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Mereka kini kompak mengenakan rompi oranye dan mendekam di rutan KPK.
Selain Noel, geng ini terdiri dari para pejabat dan staf di Kemenaker serta pihak swasta, termasuk sang 'Sultan' Irvian Bobby Mahendro.
Saat momen penahanan, Noel yang berada di barisan depan sempat tertangkap kamera menangis dan mengusap matanya, sebuah pemandangan yang kontras dengan citranya sebagai aktivis yang vokal dan keras.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida