- Sebut DPR tidak dapat dibubarkan
- Masyarakat harus selektif dan cerdas memilih anggota DPR
- Membubarkan DPR disebut sama dengan membubarkan negara sendiri
Suara.com - Sebuah unggahan Ustadz Das'ad Latif menjadi viral di media social dan memicu perdebatan mengenai posisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga negara.
Pada unggahan di akun pribadinya @dasadlatif1212, Das'ad mengatakan DPR sebagai lembaga instrumen negara tidak bisa dibubarkan.
Membubarkan DPR kata dia, sama halnya membubarkan negara sendiri.
Das'ad juga mengatakan yang bisa dilakukan hanya selektif dan cerdas memilih anggota DPR dan jangan menyalahkan DPR, karena masyarakat Indonesia yang dahulunya menerima uang suap dari anggota DPR tersebut.
“DPR (legislatif) sebagai lembaga instrumen negara tidak bisa dibubarkan. Membubarkannya sama halnya membubarkan negara,” tulisnya dalam unggahan tersebut, dikutip Rabu (27/8/2025)
"Yang bisa dilakukan adalah selektif dan cerdas memilih anggota DPR. Jangan salahkan mereka (DPR), karena kalian memilihnya dulu menerima sogokannya," katanya menambahkan.
Pernyataan yang menohok ini secara langsung menyalahkan para pemilih yang diduga menerima sogokan sebagai penyebab terpilihnya sebagai anggota DPR.
Unggahan tersebut menjadi perbincangan warganet dan di banjiri komentar.
Dalam keterangan unggahan tersebut, Das'ad Latif menuliskan bahwa untuk Pemilu Legislatif berikutnya jangan sampai memilih calon anggota dewan karena dapat uang, melainkan memilih yang benar-benar amanah dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
Baca Juga: Viral Konten Joget 'Dikira Rp3 Juta Itu Gede' Uya Kuya Klarifikasi
“Pilcaleg berikut, jangan memilih yang menyogok, melainkan pilihlah yang betul-betul amanah dan berpihak kepada kepentingan rakyat,” tulisnya dalam keterangan unggahan tersebut.
Unggahan ini menimbulkan berbagai reaksi warganet, ada yang setuju dengan kritik pedas Das'ad Latif, namun tidak sedikit pula yang menganggap pernyataa tersebut terlalu menyederhanakan masalah kompleks dalam sistem demokrasi.
Salah seorang warganet @dgnd**, menuliskan komentar bahwa ia merasa anggota DPR adalah cerminan dari masyarakatnya. Jika, masyarakat memilih uang suap dari anggota DPR tersebut, berartikan masyarakat yang memilih menjadi sumber daya manusia yang rendah.
“Sudah terbukti ustadz, cerminan anggota DPR adalah cerminan dari masyarakatnya, kalau terpilih karena sogokannya berarti memang masyarakat yang memilih ber-sdm rendah,” tulisnya.
Hal yang sama dirasakan @taofikul_**, mengatakan semua anggota DPR saat kampanye sangat mementingkan rakyatnya dan bagaimana kita mengetahui akhlak dari semua anggota DPR, jika hanya terpampang di Baleho saja.
“Semua saat kampanye sama saja ustadz, pro rakyat. Bagaimana kita tahu akhlaknya kalau hanya terpampang di Baleho aja,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Intip Koleksi Mobil Primus Yustisio Versi LHKPN, Lebih Milih Ngantor ke DPR Naik KRL
-
Disuruh Jadi Artis Aja, Begini Reaksi Nafa Urbach Dituding Permainkan Agama dan Rakyat
-
Usai Sebut Bubarkan DPR Ide Orang Tolol Sedunia, Sahroni Ogah Debat: Ane Mau Bertapa Biar Pinter!
-
Bukan Puan Maharani, Ini Kisah Idham Chalid: Ketua DPR Termiskin yang Hidupnya Sederhana
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri