Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memboyong sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat untuk bersilaturahmi dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Bahlil menyebutkan sejumlah pengurus inti yang turut mendampinginya, mulai dari sekretaris jenderal, ketua dewan pembina, hingga para wakil ketua umum.
Setelah pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam, Bahlil mengungkapkan isi pembicaraan tersebut.
Ia mengatakan Golkar dan Prabowo melakukan diskusi yang sangat konstruktif terkait program-program prioritas.
Program tersebut seperti penegakan Pasal 33 UUD 1945 dalam pengelolaan sumber daya alam, program makanan bergizi gratis, Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.
"Termasuk di dalamnya adalah kita juga mendiskusi tentang bagaimana sistem politik yang ideal ke depan," kata Bahlil di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Bahlil memandang diskusi tersebut berlangsung sangat produktif, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan koalisi.
"Karena kita berbicara tidak hanya sekarang, tapi kita juga berbicara tentang bagaimana koalisi ke depan itu ke arah yang lebih baik dan produktif. Sudah barang tentu tadi kita lakukan semua dalam rangka bagaimana bisa kita mewujudkan apa yang menjadi program-program bapak presiden dalam Asta Cita," kata Bahlil.
Tepis Isu Munaslub
Baca Juga: Bahlil Pimpin Rombongan Petinggi Golkar Merapat ke Prabowo 2,5 Jam, Apa Misinya?
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak secara spesifik menyinggung isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang belakangan ramai diperbincangkan.
"Tidak ada secara spesifik disinggung soal munaslub," kata Doli di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurutnya, kehadiran para petinggi Golkar di Istana justru menjadi penegas bahwa hubungan partai dengan pemerintah sangat solid.
Tak hanya itu, kedatangan Pengurus Elite Golkar tersebut sekaligus membantah rumor yang mengaitkan Istana dengan gerakan Munaslub.
"Kalau selama ini dikaitkan ada gerakan munaslub, apalagi dikaitkan dengan Istana, saya kira pertemuan ini menegaskan bahwa pemerintah sangat nyaman, sangat merasa selama ini terus bisa bersama-sama dengan partai lain untuk mendukung program-program pemerintah," kata Doli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN