Suara.com - Aksi unjuk rasa di Kota Makassar terus memanas dan meluas. Setelah kantor DPRD Kota Makassar rusak akibat kericuhan pada Jumat 29 Agustus 2025 malam, kini giliran Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi sasaran kemarahan massa.
Berdasarkan data yang dihimpun, api melalap gedung parlemen Sulsel pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 00.35 Wita. Suasana yang awalnya riuh dengan teriakan massa "Revolusi", berubah mencekam ketika kobaran api mulai menjalar ke bangunan utama.
Menurut sejumlah saksi mata, massa mulanya berkumpul di depan gerbang kantor DPRD Sulsel.
Mereka melempari pos jaga dengan batu, lalu membakar kendaraan roda empat yang terparkir di halaman. Aksi itu memicu kepanikan di sekitar lokasi.
Tak berhenti di situ, massa kemudian melemparkan bom molotov ke arah gedung utama DPRD Sulsel. Lemparan bertubi-tubi itu diduga menjadi pemicu munculnya kobaran api yang cepat menjalar ke dalam gedung.
Dalam hitungan menit, api kian membesar. Asap hitam pekat membubung tinggi. Masalah diperparah dengan tidak adanya petugas pemadam kebakaran di lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa dari kebakaran di DPRD Sulsel.
Namun, beberapa kendaraan dinas dan fasilitas kantor DPRD Sulsel dipastikan hangus terbakar.
Korban Meninggal Bertambah
Baca Juga: Kanada dan AS Keluarkan Respon Darurat Imbas Demo di Berbagai Kota di Indonesia
Sementara, jumlah korban jiwa akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kembali bertambah.
Seorang staf pendamping anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi PDIP bernama Sarina, dilaporkan meninggal dunia. Satunya lagi adalah Fotografer Humas DPRD Makassar, Abay.
Sarina dan Abay diketahui terjebak di dalam gedung DPRD Kota Makassar ketika massa membakar gedung yang terletak di Jalan AP Pettarani itu.
Saat kejadian, rapat paripurna tengah berlangsung dan dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, anggota DPRD, serta jajaran pejabat pemkot.
Ketika massa mulai membakar kendaraan yang terparkir di halaman kantor, proses evakuasi segera dilakukan.
Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekda Makassar berhasil dievakuasi melalui pintu belakang dengan menggunakan sepeda motor. Namun, sebagian orang tetap terjebak di dalam ruang rapat paripurna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan