Suara.com - Kabar soal penjarahan yang menyasar sejumlah rumah pejabat ramai jadi sorotan. Bahkan, kediaman Ketua DPR RI Puan Maharani dikabarkan ikut menjadi sasaran penggerudukan massa pada Minggu (31/8/2025) pagi.
Ting,at kemarahan publik terkait isu kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan tampaknya mencapai puncaknya di depan pagar kediaman putri Megawati Soekarnoputri tersebut.
Dari video yang beredar media sosial, massa yang dipenuhi emosi tampak mengepung rumah Puan Maharani.
Mereka tanpa henti meneriakkan yel-yel, menuntut sang Ketua DPR untuk menemui mereka secara langsung. Suara teriakan terdengar jelas, meminta pertanggungjawaban atas kebijakan yang dinilai melukai hati rakyat.
"Woy Puan keluar," teriak salah seorang pria dengan lantang di depan rumah Puan Maharani, yang suaranya langsung disambut gemuruh oleh massa lainnya.
Hingga malam hari, kerumunan dilaporkan tidak surut, justru semakin ramai. Meski demikian, tidak ada respons apa pun yang terlihat dari dalam kediaman Puan Maharani.
Belum dapat dipastikan apakah massa berhasil menerobos masuk ke dalam area rumah atau tidak. Aksi pengepungan ini merupakan bagian dari gelombang protes yang lebih besar.
Sebelumnya, beberapa rumah tokoh publik lainnya seperti Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani dilaporkan mengalami kerusakan setelah menjadi sasaran amuk massa.
Kemarahan publik ini dipicu oleh serangkaian peristiwa yang terjadi sejak 25 Agustus 2025. Isu kenaikan gaji dan tunjangan fantastis bagi anggota DPR RI menjadi pemantik utama.
Baca Juga: Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Situasi diperparah oleh viralnya video kader PAN, Eko Patrio dan Uya Kuya, yang asyik berjoget saat Sidang MPR RI pada 15 Agustus lalu, yang dianggap sebagai tindakan tidak sensitif.
Puncak kemarahan terjadi setelah seorang pengemudi ojek online tewas secara tragis akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi pada 28 Agustus.
Di tengah situasi yang kian memanas, Puan Maharani akhirnya muncul ke publik melalui sebuah video resmi yang diunggah di kanal YouTube TVR Parlemen pada Jumat (29/8/2025).
Dalam video tersebut, Puan menyampaikan permohonan maaf atas kinerja legislatif yang dinilai belum maksimal dan mengucapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang menjadi korban.
"Kami meminta kepada Kapolri dan seluruh jajarannya agar mengusut tuntas dan transparan atas kejadian yang terjadi, dan kami akan mengawal proses penyidikannya sampai selesai," kata Puan.
Ia juga menyatakan keprihatinan atas kekerasan yang dialami oleh para demonstran saat menyuarakan aspirasi mereka.
Berita Terkait
-
Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
-
Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
-
Kondisi Rumah Nafa Urbach di Bintaro, TV hingga Pakaian Dalam Ludes Dijarah
-
9 Orang Sudah Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lain yang Jarah Rumah Uya Kuya
-
Rusak Parah, 5 Potret Mengenaskan Rumah Uya Kuya Usai Dijarah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Soal Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas, Dirjen IMIPAS: Kita Sudah Melakukan Pengawasan
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
BNI Mendukung Pembangunan dan Operasional 500 MW Geothermal Energy PT Geo Dipa Energi (Persero)
-
Mimpi 287 Juta Rakyat Indonesia 'Dikubur' Kluivert, Istana Minta PSSI Gercep Cari Penggatinya
-
Dapat Lampu Hijau dari KPK, Pramono 'Gatel' Mau Bereskan Tiang Monorel Mangkrak di Kuningan
-
Pentolan Ormas Petir Jekson Dicokok usai Peras Perusahaan Miliaran Rupiah, Begini Modusnya!
-
Prabowo Perintahkan Menteri Dikti: Riset Swasembada Pangan dan Siapkan 2000 Talenta Unggul!
-
Termasuk Manajer Delta Spa! Polisi Periksa 3 Saksi Penting di Kasus Kematian Terapis 14 Tahun
-
Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Bahas Aturan Devisa Hasil Ekspor dan Targetkan Peningkatan Pajak