- Keputusan pencabutan tunjangan ada di tangan BURT DPR RI
- Rasionalitas dan etika menjadi pertimbangan utama
- Tunjangan perumahan anggota dewan Rp50 juta per bulan memicu gelombang protes.
Suara.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, memberikan pandangannya terkait wacana pencabutan tunjangan bagi anggota dewan.
Menurut Said, keputusan final mengenai penyetopan tunjangan dan alih anggaran berada di tangan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, sesuai arahan pimpinan.
Ketika ditanya mengenai tunjangan yang akan disetop, Said Abdullah memulai dengan menjelaskan tata kelola tunjangan.
"Yang pertama mari, tata kelolanya dulu kalau soal tunjangan. Yang pertama saya sudah menyampaikan setop tunjangan perumahan. Karena ini bukan soal semata-mata yang pertama bukan soal rasionalitas," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Ia menekankan bahwa selain rasionalitas anggaran dan kesepakatan antar fraksi, ada landasan etika, empati, dan simpati yang harus ditumbuhkan dalam setiap pengambilan keputusan.
"Namun ada landasan setiap pengambilan keputusan, etik, empati, simpati yang harus ditumbuhkan oleh kita semua untuk mengawal rasionalitas DPR," tambahnya.
Oleh karena itu, Said Abdullah menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai tunjangan tersebut kepada BURT.
"Oleh karenanya agar tata kelolanya sempurna kita kembalikan dan secepatnya BURT melakukan itu atas arahan dan petunjuk pimpinan DPR," jelasnya.
Respons Prabowo
Baca Juga: Pasang Badan untuk Deddy Sitorus Cs, Petinggi PDIP Minta Maaf Tapi Sanksi Masih Gelap
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa DPR akan mencabut kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR, salah satu isu yang menjadi pemicu protes masyarakat dalam sepekan terakhir.
Prabowo juga menyebutkan kalau parlemen akan lakukan moratorium atau penundaan segala aktivitas pejabat ke luar negeri.
"Para pimpinan DPR menyampaikan akan dilakukan pencabutan beberapa kebijakan DPR RI, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan juga moratorium kunjungan kerja ke luar negeri," ujar Prabowo dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (31/8/2025).
Menanggapi situasi terkini, Prabowo mengaku telah dapat laporan dari para Ketua Umum Partai yang menonaktifkan beberapa kadernya sebagai anggota DPR karena dianggap telah menyampaikan pernyataan-pernyataan yang keliru.
Prabowo menekankan bahwa keputusan itu untuk menyikapi aspirasi murni dari masyarakat.
"Dan juga para pimpinan DPR telah berbicara, dan para Ketua Umum Partai Politik telah menyampaikan, bahwa para anggota DPR harus selalu peka dan berpihak pada kepentingan rakyat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Demo Berujung Ricuh, CORE Indonesia Sebut Ketimpangan Ekonomi Jadi Pemicu Utama
-
Heboh Sahroni, Eko Patrio hingga Uya Kuya Dinonaktifkan, PDIP: Aturan DPR Tak Kenal Istilah Itu
-
Uya Kuya Dukung Tunjangan DPR Diturunkan Usai Rumahnya Dijarah Warga
-
Pasang Badan untuk Deddy Sitorus Cs, Petinggi PDIP Minta Maaf Tapi Sanksi Masih Gelap
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili