- Di Balik Aksi: "Gerakan Amarah Rakyat" dan 11 Tuntutannya
- Kota Sukabumi Sempat 'Lumpuh': Sekolah Libur, Toko Tutup
Suara.com - Kekuatan solidaritas massa aksi Gerakan Amarah Rakyat Sukabumi terbukti berhasil. Seorang demonstran yang sebelumnya diringkus aparat saat kericuhan pecah di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi pada Senin (1/9/2025), akhirnya dilepaskan kembali.
Momen pelepasan ini menjadi puncak dari negosiasi dan tekanan massa yang bertahan hingga Senin malam.
Aparat keamanan gabungan terlihat mengantarkan langsung sang demonstran ke Bundaran Tugu Adipura, di mana ribuan rekannya masih setia menunggu dengan satu tuntutan utama bebaskan kawan kami.
Setelah kericuhan di depan gedung dewan mereda, massa aksi tidak membubarkan diri. Mereka justru berkonsolidasi dan melanjutkan aksi di Tugu Adipura dengan agenda tunggal: menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan.
Tuntutan yang terus disuarakan tanpa henti itu akhirnya membuahkan hasil. Petugas gabungan TNI dan Polri memenuhi permintaan tersebut, membawa kembali demonstran yang sempat ditahan dan menyerahkannya kepada massa.
Sesampainya di lokasi, ia langsung diarahkan ke mobil kesehatan untuk menjalani pemeriksaan medis, memastikan kondisinya baik-baik saja.
Pelepasan ini menjadi penutup dari drama yang dimulai beberapa jam sebelumnya. Aksi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi chaos saat massa hendak meninggalkan area DPRD Kota Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB.
Entah siapa yang memulai, terjadi aksi saling lempar dan kejar antara peserta aksi dan aparat keamanan, polisi yang berjaga di depan gerbang DPRD.
Di tengah kekacauan itu, aparat tak berseragam meringkus seorang demonstran di depan SMPN 2 Kota Sukabumi.
Baca Juga: Demo Sukabumi Memanas! Kepala Demonstran Bocor Terkena Batu, Aksi Damai Berakhir Saling Kejar
Ia dituding berusaha melempari barikade aparat dan langsung digiring ke dalam area kantor DPRD, memicu kemarahan massa yang kemudian berujung pada aksi solidaritas di Tugu Adipura.
Aksi besar pada 1 September 2025 ini mengusung tajuk Gerakan Amarah Rakyat Sukabumi.
Dimulai dari Lapang Merdeka, ribuan massa dari berbagai elemen tumpah ke jalan, merespons situasi nasional, khususnya insiden kekerasan aparat di Jakarta yang dinilai mencederai demokrasi.
Dilansir dari SukabumiUpdate -jaringan Suara.com, massa aksi menyampaikan 11 tuntutan utama, menjadikan Polres Sukabumi Kota, Pemkot, dan DPRD sebagai sasaran unjuk rasa mereka.
Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari aliansi mahasiswa Cipayung Plus (GMNI, HMI, PMII, KAMMI, IMM, dll) hingga pengemudi ojek online (ojol) dan warga lain yang datang tanpa atribut organisasi.
Antisipasi terhadap aksi besar ini membuat sebagian aktivitas di Kota Sukabumi praktis berhenti. Pemerintah daerah memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA. Sejumlah kampus juga mengalihkan perkuliahan menjadi daring.
Tag
Berita Terkait
-
Demo Sukabumi Memanas! Kepala Demonstran Bocor Terkena Batu, Aksi Damai Berakhir Saling Kejar
-
Angelina Sondakh Blak-blakan Sisi Gelap DPR: Sangat Kotor, Uang Jadi Candu
-
Tretan Muslim Usul Anggota DPR Tak Digaji, Yakin Kalangan Artis Mundur Pertama
-
Hanung Bramantyo Beberkan Skema Kerusuhan 98, Minta Mahasiswa dan Ojol Pulang
-
Viral 17+8 Tuntutan Rakyat untuk Presiden, DPR, TNI, dan Polri: Cek Isi Lengkapnya di Sini!
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Tampang Dewi Astutik, Buron Elite Narkoba Rp5 T, Terkulai di Kamboja Usai Sering Ganti Penampilan
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
-
Kondisi Membaik, Penyidik Ambil Keterangan ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Apa Hasilnya?
-
Status Internasional Bandara IMIP Dicabut, Said Didu Bongkar Sosok 'Bintang' di Baliknya
-
Nasabah Mirae Asset Kehilangan Puluhan Miliar, Tuding Sistem Lemah dan Lapor Polisi
-
Jejak Gus Yaqut di Skandal Kuota Haji, KPK Bongkar 'Permainan' Jatah Tambahan 20 Ribu
-
Respons Golkar Usai Bupati di Aceh Bilang Prabowo Presiden Seumur Hidup