Suara.com - Sebuah unggahan TikTok menampilkan foto Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, dengan narasi provokatif yang mengklaim bahwa Prabowo meminta rakyat menjarah rumah pejabat negara.
Unggahan tersebut menyebut rumah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggota Komisi IX DPR Uya Kuya, dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Patrio menjadi sasaran penjarahan, setelah rumah Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dijarah.
Beriut narasi yang beredar:
“Setelah rumah Ahmad Sahroni, Prabowo minta rakyat untuk jarah rumah Bahlil, Eko, Sri Mulyani, dan Uya Kuya hari ini juga.”
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak benar. Hingga kini tidak ada pernyataan resmi Presiden Prabowo yang meminta rakyat melakukan penjarahan.
Sebaliknya, Prabowo justru memerintahkan aparat kepolisian dan TNI menindak tegas aksi penjarahan yang meresahkan masyarakat.
Foto yang digunakan dalam unggahan viral tersebut bukanlah dokumentasi resmi terkait pernyataan tersebut. Foto itu berasal dari unggahan Instagram Kementerian Sekretariat Negara yang memperlihatkan Prabowo menyampaikan keprihatinan atas kerusuhan dan demonstrasi pada Kamis (28/8/2025) malam.
Dalam peristiwa itu, seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia. Pernyataan Presiden disampaikan dari kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, pada Jumat (29/8/2025).
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Presiden menugaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk menjaga keamanan rumah pejabat, fasilitas publik, dan properti negara.
“Dengan memperhatikan faktor keamanan, baik milik pribadi, pejabat, maupun institusi negara, beliau menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran hukum,” ujar Sjafrie.
Kesimpulan
Unggahan yang menarasikan bahwa Prabowo meminta rakyat menjarah rumah Bahlil Lahadalia dan Sri Mulyani terbukti hoaks.
Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan informasi provokatif di media sosial tanpa verifikasi dari sumber resmi.
Berita Terkait
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
-
Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
-
Ratusan Nyawa Melayang, Mengapa Status Bencana Nasional Masih Menggantung?
-
Target 19 Juta Lapangan Kerja Prabowo Dinilai Tidak Realistis oleh Apindo
-
12 Tower Transmisi Rusak, Bahlil Kebut Pasokan Listrik Aceh Kembali Normal
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029