Suara.com - Beredar video bernarasi warga negara asing (WNA) meninggalkan Indonesia, namun terjebak di Bandara Soekarno-Hatta. Video viral itu diunggah akun TikTok “pasukankhususalmadi7” pada Sabtu (30/8/2025).
Dalam video tersebut, ditampilkan foto kerumunan WNA di Bandara Soekarno-Hatta dengan narasi yang menyebutkan bahwa para WNA terjebak dan tidak bisa keluar dari Indonesia akibat aksi demonstrasi.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan tim CEK FAKTA Turnbackhoax, foto yang beredar sebenarnya diambil pada Desember 2020, bukan Agustus 2025.
Foto tersebut menunjukkan kerumunan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada masa awal pandemi Covid-19, saat mereka menjalani prosedur protokol kesehatan, bukan akibat aksi demonstrasi.
Foto tersebut pertama kali dipublikasikan oleh akun Twitter Aris Ramdhani, seorang dokter yang bertugas di beberapa rumah sakit di Indonesia .
Pihak kepolisian juga menanggapi isu ini. Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung, menjelaskan bahwa antrean panjang yang terjadi pada 30 Agustus 2025 disebabkan oleh tingginya jumlah pergerakan penumpang yang mencapai 140.000 orang, angka yang dianggap normal pada akhir pekan.
Ia menegaskan bahwa situasi tersebut tidak terkait dengan aksi demonstrasi dan kondisi di bandara tetap aman dan terkendali.
Pemeriksaan fakta oleh Tempo juga mengungkapkan bahwa foto yang beredar tidak ada kaitannya dengan aksi demonstrasi yang terjadi sejak 25 Agustus 2025.
Foto tersebut telah dipublikasikan dalam beberapa pemberitaan media, salah satunya Pikiran Rakyat pada Desember 2020. Konteks asli foto adalah momen kedatangan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada masa awal pandemi Covid-19.
Kesimpulan
Klaim bahwa antrean WNA di Bandara Soekarno-Hatta disebabkan oleh aksi demonstrasi adalah hoaks. Foto yang beredar merupakan konten yang menyesatkan (misleading content). Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya.
Bandara Soekarno-Hatta. [Dok. Antara]
Berita Terkait
-
Ancaman Hoaks dan Krisis Literasi Digital di Kalangan Pelajar Indonesia
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Proyek Mal Mewah di Kelapa Gading Digerebek, 14 WNA China Kepergok Jadi Kuli Bangunan
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut