- Pihak keluarga dan penasihat hukum berharap Komisi III dapat segera mengagendakan RDP tersebut
- Keluarga menolak keras dugaan Arya Daru tewas bunuh diri
- Mereka meyakini ada pembunuhan berencana di kasus Arya Daru.
Suara.com - Kasus kematian misterius almarhum Arya Daru Pengayunan memasuki babak baru.
Penasihat hukum keluarga almarhum, didampingi pihak keluarga, telah resmi mengajukan permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada Komisi III DPR RI.
Pertemuan dengan Ketua Komisi III, Habiburokhman, telah dilakukan, dan surat permohonan pun telah diterima.
"Kami baru selesai menghadap ketua komisi tiga, Bapak Dr. Habiburokhman, dan kami menyampaikan surat permohonan RDP di Komisi III, dalam rangka difasilitasi untuk mengungkap kasus kematian misterius dari Almarhum Arya Daru," ungkap Penasihat Hukum Keluarga Almarhum Arya Daru, Nicholay Aprilindo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Pihak keluarga dan penasihat hukum berharap Komisi III dapat segera mengagendakan RDP tersebut.
"Untuk tanggalnya itu nanti diagendakan oleh mereka, memang tidak langsung dikatakan tanggal sekian, tapi itu diagendakan. Secepatnya," tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, pihak keluarga juga menyerahkan sejumlah bukti dan temuan kejanggalan dalam kasus kematian Arya Daru.
Penasihat hukum secara lugas menyampaikan bahwa mereka menolak keras dugaan bunuh diri dan justru meyakini adanya unsur pembunuhan berencana.
"Kami sampaikan beberapa kejanggalan-kejanggalan yang kami temukan, baik secara lisan atau secara terlulis. Jadi kami sampaikan semua secara terkulis, agar tidak ada yang tercecer," katanya.
Baca Juga: Kasus Diplomat Arya Daru: Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan Soal HP yang Hilang
"Karena kami yakini, sampai dengan detik ini, bahwa kematian misterius dari almarhum Arya Daru itu bukan tidak melibatkan pihak lain alias bunuh diri, tapi ini adalah pembunuhan berencana," kata dia.
"Saya sekali lagi katakan, ini pembunuhan berencana. Yang direncanakan sedemikian rapi, sedemikian rupa, sedemikian sempurna dan hampir sempurna, tapi ada yang tercecer, karena kejahatan tidak selamanya sempurna," sambungnya.
Nicholay kembali menyampaikan soal harapan keluarga agar kasus kematian Arya Daru dapat perhatian negara.
"Saya juga kembali mengulangi lagi permohonan dari Ayah Handa Almarhum ADP, Pak Subaryono, yang meminta perhatian Presiden, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Luar Negeri. Ya tolonglah, ini permintaan jeritan hati seorang ayah ya, yang ditinggal anaknya dalam kematian misterius. Tolong diperhatikan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ada Fakta Baru Kematian Arya Daru? Ini Respons Polisi
-
Polri Jawab Permintaan Keluarga Arya Daru, Siap Dalami Kejanggalan WA Aktif dan Amplop Misterius
-
Suara Live: Ratusan Massa Demo Geruduk DPR, Ponsel Arya Daru yang Hilang Aktif Lagi
-
Kasus Arya Daru: Keluarga Desak Pengusutan Tuntas, Ungkap Kejanggalan yang Tersembunyi
-
Kasus Diplomat Arya Daru: Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan Soal HP yang Hilang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan