Suara.com - Massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali menggeruduk Gedung DPR RI.
Pantauan Suara.com, massa datang menggunakan sebuah mobil komando, dan sejumlah angkutan umum yang mereka sewa.
Dalam orasinya, Ketua Umum DPP GMNI Sujahri Somar mengatakan bahwa ketidakadilan struktural hari ini tidak dapat ditoleransi.
"Ketidakadilan tidak lahir secara alamiah melainkan dipelihara oleh sistem yang timpang," katanya, di depan Gedung DPR RI, Rabu (3/9/2025).
Saat ini, kata Sujahri, jurang sosial semakin dalam ketika DPR menambah fasilitas mewah bagi anggotanya.
Sementara rakyat berjuang dengan kenaikan harga pangan.
"Bagaimana mungkin kita bicara Indonesia Emas 2025 jika guru sekolah masih lapar, sekolah masih roboh, dan rakyat kecil diberlakukan sebagai warga kelas dua," ungkapnya.
Adapun tuntutan massa aksi dari GMNI diantaranya:
- GMNI menegaskan Sikap Bahwa Bangsa Indonesia harus tetap menjunjung tinggi Persatuan dan Kesatuan sebagai sesama anak bangsa dalam menghadapi berbagai dinamika dan gejolak yang terjadi;
- GMNI menuntut Pemerintahan Indonesia dibawah Presiden Prabowo Subianto segera meruntuhkan ketidakadilan Struktur Ekonomi dan segera mengembalikan kepada Prinsip Ekonomi Pancasila;
- GMNI menegaskan Sikap Bahwa Negara harus segera meruntuhkan Ketidakadilan Struktur Sosial dan segera mengembalikan kepada prinsip Sosialisme Indonesia;
- GMNI menegaskan sikap bahwa Negara harus meruntuhkan ketidakadilan struktur hukum dan politik untuk segera mengembalikan kepada prinsip Negara Hukum yang berlandaskan pada Demokrasi.
Baca Juga: Dasco hingga Cucun, Pimpinan DPR RI Akhirnya Temui Massa dari BEM SI dan Cipayung Plus
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Fakta Baru Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Ada Satu ASN!
-
Prabowo Lihat Banyak Pejabat Lemah Iman dan Akhlak, Keluarga Ikut Menderita Gegara Harta Haram
-
Jangan Zalim! Jaksa dan Polisi Disentil Prabowo, Ingatkan Kasus Anak SD Ditangkap karena Curi Ayam
-
Komunitas Fotografi Palak Pengunjung yang Ingin Berfoto di Tebet Eco Park Rp500 Ribu, Ini Dalihnya
-
Sidang Praperadian Delpedro dkk, Polisi Tuding Akun Lokataru Hasut Pelajar Demo
-
Sidang Gugatan Perdata Rp 125 Triliun Ijazah Gibran Ditunda, Keberatan KPU Tambah Kuasa Hukum
-
Kejagung dan Polisi Kena Ulti Presiden Prabowo: Jangan Kriminalisasi Sesuatu yang Tidak Ada
-
Erick Thohir Ke-2 dan Purbaya Ke-3, Ini Menteri Peraih Apresiasi Publik Tertinggi Versi Poltracking
-
Viral Pajero Pelat Dinas Polri "Tot Tot Wuk Wuk" di Bandung Ternyata Bukan Polisi, Kini Diamankan!
-
Profil 4 Pemeran Film Dirty Vote II o3, Rekam Jejak Pendidikan Prestisius